HARIANE – Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul menghimbau masyarakat untuk mewaspadai peningkatan kasus atau penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), mengingat saat ini sudah mulai memasuki musim penghujan, yang berpotensi meningkatkan perkembangbiakan nyamuk.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono, mengatakan pihaknya telah menyerukan langkah antisipatif untuk mengendalikan penyebaran DBD. Masyarakat diminta untuk aktif memberantas sarang nyamuk dengan metode 3M Plus, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat yang bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti, serta mengubur barang-barang bekas yang bisa menjadi sarang nyamuk.
"Kami juga berharap masyarakat bisa mendaur ulang barang bekas yang hanya ditumpuk-tumpuk di rumah, karena itu bisa menjadi sarang nyamuk. Peran masyarakat dalam mengatasi penyebaran DBD sangat penting," kata Ismono.
Pihaknya juga meminta agar masyarakat membersihkan lingkungan sekitar, seperti memperbaiki saluran air dan menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.
"Di musim seperti ini, peranan aktif masyarakat harus dilakukan. Mari sama-sama memberantas sarang nyamuk agar dapat mengantisipasi kasus DBD yang terjadi," tandasnya.
Dinas Kesehatan juga menggalakkan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J). Setiap rumah diharapkan menunjuk seorang juru pemantau jentik (jumantik) untuk mengawasi dan memberantas jentik nyamuk di lingkungan sekitar.
"Sosialisasi dan edukasi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) kepada masyarakat dilakukan melalui kader-kader kesehatan di masing-masing desa atau padukuhan. Pada prinsipnya, kami berkolaborasi untuk pengendalian DBD," paparnya.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, tercatat ada 1.630 kasus demam berdarah yang terjadi sejak Januari hingga Oktober 2024. Data ini masih terus diperbarui oleh Dinas Kesehatan untuk memastikan jumlah pastinya.
Ismono juga meminta agar fasilitas kesehatan di seluruh wilayah Gunungkidul dapat merespon dengan cepat saat ditemukannya warga yang bergejala demam berdarah, sehingga dapat tertangani dengan baik dan menghindari fatalitas akibat telat penanganan.
"Fasilitas kesehatan kami harapkan selalu siap dan siaga apabila masyarakat mengalami gejala DBD untuk segera diberikan pertolongan dan pemeriksaan," pungkasnya.****