HARIANE - Memiliki garis pantai sepanjang kurang lebih 70 km menjadikan Gunungkidul kaya akan hasil laut. Salah satunya adalah rumput laut yang begitu mudah didapatkan di pesisir selatan dan dapat diolah menjadi berbagai makanan maupun produk lainnya.
Seperti yang dilakukan oleh kelompok binaan Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal) Jala Arta, Kalurahan Ngestirejo, Kapanewon Tanjungsari, yang mengolah rumput laut atau alga coklat dari pantai selatan Gunungkidul menjadi produk skincare.
Berkolaborasi dengan akademisi, skincare lokal ini akan segera dipasarkan.
Ketua BUMKal Jala Arta, Alfian Reza, mengatakan bahwa rumput laut di sepanjang pantai selatan, khususnya di Kalurahan Ngestirejo, sangat melimpah.
Warga biasanya hanya mengambilnya untuk dijadikan olahan makanan saja. Pamong dan BUMKal kemudian berpikir bagaimana mengolah rumput laut menjadi sebuah produk dengan nilai jual lebih tinggi serta dapat digunakan oleh khalayak.
Sampai akhirnya tercetuslah ide untuk berkolaborasi dengan seorang akademisi dari UPNV Yogyakarta untuk mengolah rumput laut menjadi skincare.
"Anggota kelompok kami mendapatkan pembinaan dan pendampingan dari ahli farmasi untuk membuat skincare berbahan rumput laut ini. Proses pembuatannya pun benar-benar dijaga kebersihannya," kata Alfian Reza.
Dalam sekali siklus produksi, membutuhkan waktu 10 hari dengan hasil produksi mencapai 1.000 unit produk.
Skincare berbahan rumput laut yang dibuat oleh warga Ngestirejo, Tanjungsari, Gunungkidul tersebut meliputi day cream, body lotion, dan lulur.