Gaya Hidup , Harianesia , Budaya
Mengingat Kembali Makna Ibadah Puasa dan Cara Meraih Kesempurnaan Puasa
Admin
Mengingat Kembali Makna Ibadah Puasa dan Cara Meraih Kesempurnaan Puasa
Agar umat muslim menyempurnakan bilangan jumlah hari dalam berpuasa yakni 29 atau 30 hari. Waktu yang tepat untuk mengakhiri puasa adalah pada malam hari.
Ustadz Quraish Shihab juga juka menekankan arti kata atiimuu tukmiluu yang bermakna seorang muslim akan dilihat bagaimana sebelum berpuasa dan bagaimana sikap setelah berpuasa.
Setiap hari harus memenuhi syarat puasa dari fajar sampai malam selama satu bulan penuh maka dinamai tamma atau selesai.
Jika seorang muslim ada yang kosong dalam sebulan maka akan dinamai tidak menyempurnakan puasa.
Terpenuhinya syarat untuk satu demi satu dinamai tamam, sedangkan terpenuhinya seluruh syarat secara tamam dinamai kamaal.
Lalu apa makna ibadah puasa setiap hari dan tujuan akhir dari puasa itu?
“Kutiba ‘alaikumus shiyaaamu kamaa kutiba ‘alalladzi min qablikum la'allakum tattaquun. Supaya kamu terhindar dari bencana” jelasnya. “Setiap hari puasa Anda sedikit demi sedikit mendidik Anda agar mencapai taqwa dalam arti terhindar dari bencana,” imbuhnya. Setelah akhir puasa bukan lagi tujuannya adalah menghindari bencana tetapi supaya lebih pandai bersyukur pada saat lebaran. Lebaran bermakna syukur karena sudah menyempurnakan ibadah puasa. “Seringkali saya katakan sebenarnya puasa itu bukan untuk takwa tujuannya untuk syukur. Bisa tidak Anda bersyukur,” ungkapnya. Jika umat muslim mengamati ayat di QS. Al-Baqarah ayat 186 uraian tentang puasa akan terdapat uraian tentang doa. Wa Idzaa sa’alaka ‘ibaadii ‘annii fa innii qariibun yang berarti : Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku. Aku dekat, akan kuperkenankan doa yang berdoa apabila dia berdoa.
Tags