Artikel
Menteri Luar Negeri Israel Tuntut Permintaan Maaf Rusia Pasca Sebut Hitler Bagian dari Yahudi
Nicholas Alvin
Menteri Luar Negeri Israel tuntut permintaan maaf Rusia usai pernyataan kontroversial Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov. (Foto: YouTube/WION)
HARIANE - Menteri Luar Negeri Israel tuntut permintaan maaf Rusia usai komentar Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengenai Adolf Hitler yang merupakan bagian dari kaum Yahudi.
Dilansir dari BBC, Yair Lapid, Menteri Luar Negeri Israel tuntut permintaan maaf Rusia usai Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengeluarkan pernyataan kontroversial dalam sebuah wawancara dengan program TV Italia, Zona Bianca, pada Minggu, 1 Mei 2022 yang lalu.
Ketika ditanya mengenai klaim Rusia bahwa mereka berjuang untuk melakukan "denazifikasi" terhadap Ukraina padahal Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky merupakan seorang Yahudi, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyinggung bahwa Hitler memiliki darah Yahudi.
"I could be wrong, but Hitler also had Jewish blood. (That Zelensky is Jewish) means absolutely nothing. Wise Jewish people say that the most ardent anti-Semites are usually Jews (Saya bisa saja salah, tapi Hitler juga memiliki darah Yahudi. (Fakta bahwa Zelensky merupakan seorang Yahudi) tidak berarti apa-apa. Seorang Yahudi yang bijaksana mengatakan bahwa seorang anti-semitis (pembenci Yahudi) yang paling antusias biasanya adalah seorang Yahudi)," ungkap Lavrov demikian.
BACA JUGA : Serangan Roket Israel ke Jalur Gaza Kembali Terjadi, Tensi Kian Memanas Usai Insiden 15 AprilAdolf Hitler sendiri merupakan bekas pemimpin Nazi Jerman pada masa Perang Dunia Kedua yang terlibat dalam pembantaian sekitar enam juta orang Yahudi atau yang biasa dikenal dengan peristiwa Holocaust. Rumor yang sampai saat ini tidak terbukti mengenai Hitler merupakan keturunan Yahudi tersebut beredar sejak pernyataan yang diungkapkan oleh pengacara Hitler, Hans Frank dalam sebuah memoar yang dipublikasikan pada tahun 1953. Dalam riwayat hidup singkatnya tersebut, Frank menyebut bahwa dirinya memiliki bukti bahwa kakek dari Hitler merupakan seorang Yahudi. Meski klaim tersebut banyak dibahas sebagai sebuah teori konspirasi, para sejarawan menanggapi pernyataan tersebut dengan skeptis.
Menteri Luar Negeri Israel Tuntut Permintaan Maaf Rusia Usai Komentarnya Tersebut
Pernyataan kontroversial Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov tersebut memicu sejumlah reaksi kecaman dari pihak Israel, termasuk Perdana Menteri Israel. "Such lies are meant to blame the Jews themselves for the most terrible crimes in history and thus free the oppressors of the Jews from their responsibility (Kebohongan tersebut malah menyalahkan kaum Yahudi atas kejahatan terburuk dalam sejarah dan membebaskan para penindas kaum Yahudi dari tanggung jawab mereka)," ungkap Perdana Menteri Israel Naftali Bennett.BACA JUGA : Indonesia Kecam Keras Penyerangan Pasukan Israel Ke Warga Palestina di Masjid Al-Aqsa, Begini Tanggapan Kemlu RI