Berita , Jatim , Artikel , Pilihan Editor

Pasar Hewan Jawa Timur Ditutup Antisipasi Wabah PMK, Kenali Tanda Klinisnya di Sini

profile picture Ichsan Muttaqin
Ichsan Muttaqin
Pasar Hewan Jawa Timur Ditutup Antisipasi Wabah PMK, Kenali Tanda Klinisnya di Sini
Pasar Hewan Jawa Timur Ditutup Antisipasi Wabah PMK, Kenali Tanda Klinisnya di Sini
HARIANE – Sejumlah pasar hewan Jawa Timur ditutup sebagai upaya antisipasi wabah PMK (penyakit mulut dan kuku) pada hewan ternak, terutama hewan sapi yang belakangan banyak ditemui.
Ditutupnya pasar hewan Jawa Timur dilakukan sebagai tindak lanjut banyaknya penemuan penyakit PMK pada ternak pada beberapa daerah di Jawa Timur.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta agar pasar hewan di empat kabupaten ditutup sementara. Dengan langkah penutupan pasar hewan Jawa Timur, diharapkan wabah PMK tidak semakin meluas. 

Wabah PMK merupakan penyakit hewan menular akut yang menyerang ternak seperti sapi, kerbau, kambing, domba, kuda, dan babi dengan tingkat penularan mencapai 90% hingga 100%.
BACA JUGA :
10 Tempat Wisata di Trenggalek Jawa Timur Wajib Dikunjungi, dari Pantai Hingga Goa Terpanjang di Asia Tenggara
Dilansir dari laman resmi Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur, kasus pertama yang dilaporkan terjadi di Kabupaten Gresik pada 28 April 2022. Sebanyak 402 ekor sapi potong terjangkit PMK yang tersebar di 5 kecamatan dan 22 desa.
Kasus kedua terjadi pada 1 Mei 2022 di Kabupaten Lamongan. Hingga saat ini terkonfirmasi sebanyak 140 ekor sapi yang tersebar di 3 kecamatan dan 6 desa.
Sementara itu di Kabupaten Sidoarjo, kasus serupa tercatat menjangkiti 595 ekor sapi potong, sapi perah dan kerbau yang tersebar di 11 kecamatan dan 14 desa.
Kasus keempat dilaporkan terjadi pada tanggal 3 Mei 2022 di Kabupaten Mojokerto. Sebanyak 148 ekor sapi potong yang tersebar di 9 kecamatan dan 19 desa mengalami indikasi terjangkit PMK.
Gejala klinis penyakit PMK pada hewan ternak meliputi demam tinggi (39-41 derajat Celcius), keluar lendir berlebihan dari mulut dan berbusa, luka-luka seperti sariawan pada rongga mulut dan lidah, tidak mau makan, dan kaki pincang.
Hewan ternak yang terkena PMK juga mengalami luka pada kaki dan berujung pada lepasnya kuku, sulit berdiri, gemetar, napas cepat, produksi susu turun drastis, bahkan tubuhnya menjadi kurus.
Dengan ditutupnya sejumlah pasar hewan Jawa Timur, diharapkan penyebaran wabah penyakit hewan ini bisa dibatasi dan segera tertanggulangi.
Ads Banner

BERITA TERKINI

Harga Emas Antam Hari ini Jumat 11 April 2025 Semakin Meroket! Cek Disini

Harga Emas Antam Hari ini Jumat 11 April 2025 Semakin Meroket! Cek Disini

Jumat, 11 April 2025
Harga Emas Perhiasan Hari ini Jumat 11 April 2025 Stabil, Cek Disini Sebelum ...

Harga Emas Perhiasan Hari ini Jumat 11 April 2025 Stabil, Cek Disini Sebelum ...

Jumat, 11 April 2025
Rencana Penataan Stasiun Lempuyangan, 13 Rumah Peninggalan Belanda Terdampak

Rencana Penataan Stasiun Lempuyangan, 13 Rumah Peninggalan Belanda Terdampak

Kamis, 10 April 2025
Dorong Warganya Tertib Adminduk, Pemkab Gunungkidul Segera Luncurkan Program Ini

Dorong Warganya Tertib Adminduk, Pemkab Gunungkidul Segera Luncurkan Program Ini

Kamis, 10 April 2025
Sepasang Kekasih Tewas di Kos Surabaya, Penyebab Masih Didalami

Sepasang Kekasih Tewas di Kos Surabaya, Penyebab Masih Didalami

Kamis, 10 April 2025
Warga Tolak Pengosongan Rumah untuk Penataan Stasiun Lempuyangan oleh PT KAI

Warga Tolak Pengosongan Rumah untuk Penataan Stasiun Lempuyangan oleh PT KAI

Kamis, 10 April 2025
20 Ekor Ternak Mati Selama 2 Bulan, DPKH Gunungkidul Segera Vaksin Ternak di ...

20 Ekor Ternak Mati Selama 2 Bulan, DPKH Gunungkidul Segera Vaksin Ternak di ...

Kamis, 10 April 2025
Duh! Tingkat Depresi Tinggi Karena Judol, Bantul Kekurangan Tenaga Psikolog

Duh! Tingkat Depresi Tinggi Karena Judol, Bantul Kekurangan Tenaga Psikolog

Kamis, 10 April 2025
Terperosok ke Jurang di Gunungkidul, Seorang Pengendara Motor Tewas 1 Lainnya Luka-Luka

Terperosok ke Jurang di Gunungkidul, Seorang Pengendara Motor Tewas 1 Lainnya Luka-Luka

Kamis, 10 April 2025
Jalan Rusak Ditanami Pohon, DPUPRKP Gunungkidul Akan Cek Lokasi

Jalan Rusak Ditanami Pohon, DPUPRKP Gunungkidul Akan Cek Lokasi

Kamis, 10 April 2025