Berita , D.I Yogyakarta

Pemerintah Terapkan Sejumlah Langkah Cepat Tangani PMK di Sleman

profile picture Wahyu Turi
Wahyu Turi
Pmk di sleman
Petugas melakukan vaksinasi terhadap ternak untuk menekan penularan PMK (Foto: Diskominfo Sleman)

HARIANE – Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman mencatat sebanyak 290 kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak terjadi di Sleman selama periode 1 Desember 2024 hingga 19 Januari 2025.

Kepala UPTD Pelayanan Kesehatan Hewan, Suryawati Purwaningtyas, mengatakan bahwa berdasarkan data iSIKHNAS (Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional), dari 290 kasus yang dilaporkan, ada yang dinyatakan sembuh, mati, dipotong bersyarat, dan menjadi sisa kasus.

“Perkembangan terkini kasus PMK adalah sebagai berikut: kasus yang dilaporkan sakit periode 1 Desember 2024 hingga 19 Januari 2025 pukul 23.59 WIB sebanyak 290 kasus, yang sembuh sebanyak 40 kasus, mati sebanyak 22 kasus, potong bersyarat sebanyak 17 kasus, dan sisa kasus hingga periode ini sebanyak 211 kasus (sumber: iSIKHNAS),” kata Suryawati.

Menurut laporan, virus PMK di wilayah Sleman ditemukan pada sapi dan kambing atau domba. Hingga saat ini, kasus PMK belum ditemukan pada kerbau dan babi.

Populasi hewan ternak yang rentan terjangkit virus PMK meliputi hewan berkuku genap atau belah seperti sapi, kambing, domba, kerbau, dan babi.

Populasi hewan ternak tersebut di Kabupaten Sleman tercatat kurang lebih 97.310 ekor.

Terkait hal ini, Pemerintah Kabupaten Sleman terus berupaya mengendalikan laju penularan virus PMK.

Langkah Pengendalian PMK

Beberapa langkah yang ditempuh antara lain:

  1. KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi): Mengedukasi masyarakat, khususnya peternak, terkait pencegahan dan pengendalian virus PMK melalui Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan).
  2. Disinfeksi dan Monitoring: Puskeswan rutin melakukan disinfeksi, monitoring, dan pengobatan bagi ternak yang sakit.
  3. Vaksinasi:
    • Tahap I: Januari hingga Maret 2025.
    • Tahap II: Juli hingga September 2025.
      Vaksinasi dilakukan pada hewan ternak sehat menggunakan vaksin yang didapatkan dari Kementerian Pertanian RI.
  4. Pemeriksaan Ketat di Pasar Hewan:
    • Hewan ternak yang menunjukkan gejala PMK tidak diizinkan masuk ke Pasar Hewan Ambarketawang.
    • Disinfeksi rutin dilakukan di area pasar setelah hari pasaran.
Ads Banner

BERITA TERKINI

4 Santri Tewas dalam Insiden Tembok Tandon Air Ambrol di Ponpes Gontor Magelang

4 Santri Tewas dalam Insiden Tembok Tandon Air Ambrol di Ponpes Gontor Magelang

Sabtu, 26 April 2025
Mahasiswa Asal Surakarta Jatuh saat Panjat Tebing di Pantai Siung

Mahasiswa Asal Surakarta Jatuh saat Panjat Tebing di Pantai Siung

Sabtu, 26 April 2025
Terungkap! Ini Motif Ganda Pembunuhan Pria dalam Karung di Tangerang

Terungkap! Ini Motif Ganda Pembunuhan Pria dalam Karung di Tangerang

Sabtu, 26 April 2025
Harga Emas Antam Hari ini Sabtu 26 April 2025 Turun Rp 21.000

Harga Emas Antam Hari ini Sabtu 26 April 2025 Turun Rp 21.000

Sabtu, 26 April 2025
Harga Emas Perhiasan Hari ini Sabtu 26 April 2025 Turun Lagi

Harga Emas Perhiasan Hari ini Sabtu 26 April 2025 Turun Lagi

Sabtu, 26 April 2025
Relokasi PKL Alun-alun Wonosari, Ini Lokasi yang Disiapkan Pemerintah

Relokasi PKL Alun-alun Wonosari, Ini Lokasi yang Disiapkan Pemerintah

Jumat, 25 April 2025
Bawa Lari Uang Setoran Untuk Main Judi, Pegawai Toko Roti di Jogja Diamankan ...

Bawa Lari Uang Setoran Untuk Main Judi, Pegawai Toko Roti di Jogja Diamankan ...

Jumat, 25 April 2025
Kebakaran Bengkel di Sleman, Begini Kronologinya

Kebakaran Bengkel di Sleman, Begini Kronologinya

Jumat, 25 April 2025
Gunungkidul Galakkan Gerakan Memandikan Sapi di Telaga

Gunungkidul Galakkan Gerakan Memandikan Sapi di Telaga

Jumat, 25 April 2025
Pemkab Gunungkidul Lakukan Kick Off Jumat Bersih Gunungkidul Bebas Sampah

Pemkab Gunungkidul Lakukan Kick Off Jumat Bersih Gunungkidul Bebas Sampah

Jumat, 25 April 2025