Berita, Jatim
Melalui Program DITO Kabupaten Kediri, Kementerian Pertanian Kenalkan Biosaka untuk Tingkatkan Produktivitas Tanaman

HARIANE - Kementerian Pertanian kenalkan Biosaka saat menghadiri program Desa Inovasi Tani Organik (DITO) di Kabupaten Kediri.
Seperti namanya, program DITO Kabupaten Kediri dicanangkan langsung oleh Bupati Hanindhito Himawan Pramono dengan tujuan untuk mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia.
Biosaka adalah pupuk organik yang memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia di lingkungan petani dan bisa didapatkan dengan mudah.
Seperti yang diketahui, terbatasnya pupuk kimia bersubsidi membuat petani harus mengeluarkan biaya lebih untuk membeli pupuk non subsidi, yang dibanderol dengan harga sangat tinggi.
Umumnya, harga pupuk kimia non subsidi harganya bisa lima kali lipat dari pupuk bersubsidi.
Guna meringankan biaya yang dikeluarkan petani, Program DITO Kediri tersebut dicanangkan pada 2021. Program tersebut berisikan pelatihan pembuatan pupuk organik untuk kelompok tani (Poktan).
Program DITO Kabupaten Kediri Targetkan Seluruh Poktan Dapat Penyuluhan Pupuk Organik di Tahun 2023

Sejak pertama kali dicanangkan pada 2021, pelatihan pembuatan pupuk organik terus dilakukan kepada poktan di Kabupaten Kediri. Tercatat hingga Februari 2023, Program DITO Kabupaten Kediri sudah dilakukan di 156 desa.
"Pada 2023 ini penyuluh pertanian memiliki program penyuluhan dan sosialisasi pupuk organik kepada semua Poktan di Kabupaten Kediri," ujar Kepala Bidang Pengelolaan Pangan, Rini Pudyasturi, seperti yang dikutip dari laman resmi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri.
Lebih lanjut, Rini menjelaskan bahwa ada sekitar 1.600 Poktan di Kabupaten Kediri.
Kelompok tani yang sudah menerima penyuluhan dan pelatihan akan menyediakan tiga petak lahan, yang digunakan sebagai demonstration plot (demplot).
Demplot ini nantinya akan digunakan sebagai lahan uji coba untuk melihat perbedaan hasil produksi dari penggunaan pupuk organik dengan pupuk kimia.
Satu petak untuk pengaplikasian pupuk kimia, satu petak lagi untuk pupuk organik. Serta petak terakhir untuk pengaplikasian pupuk kimia dan organik dengan perbandingan 50 persen.
Selain melakukan penyuluhan dan pelatihan, program DITO Kabupaten Kediri juga akan dilakukan pendampingan hingga musim panen dan musim tanam berikutnya.