Berita , Nasional
Jelang Puncak Ibadah Haji 2023, PPIH Siapkan 3 Skema Penyelenggaraan Wuquf Jamaah Haji Lansia
Tercatat, sudah ada 99 jamaah haji Indonesia yang dikabarkan telah meninggal dunia, baik itu saat di pesawat, Jeddah, Madinah maupun Makkah.
"Jadi, nantinya akan ada orang yang membadalkan hajinya," ungkap Arsad, seperti yang dikutip dari laman resmi Kemenag.
2. Safari Wuquf untuk Jamaah Haji yang Sakit
Skema kedua diperuntukkan bagi para jamaah haji yang sakit dan dirawat, baik itu di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKIH) maupun RS Arab Saudi, serta masih bisa dimobilisasi.
Jamaah haji lansia yang masuk kategori ini akan disafariwuqufkan. Dengan mengangkut jamaah haji menggunakan bus.
"Kita akan angkut dengan bus yang sudah dimodifikasi, ada jemaah yang duduk dan baring. Satu dua jam di Arafah kemudian akan kembali ke KKIH atau RSAS," terang Arsad.
3. Tetap Melakukan Ibadah Wuquf Normal
Sementara untuk skema ketiga disiapkan untuk jamaah haji lansia yang fisiknya masih sehat. Dimana mereka akan tetap dibawa ke Arafah untuk menjalani ibadah wuquf, bedanya, mereka diharuskan untuk menggunakan kursi roda.
"Hanya, kita sedang mempersiapkan skema dengan pihak Syarikah supaya mereka tidak harus mampir di Muzdalifah. Sebab, Muzdalifah itu kan hamparan pasir. Kalau nanti kursi roda turun di sana akan berat mendorongnya," imbuh Arsad.
Lebih lanjut, Arsad menambahkan bahwa pihaknya sedang membahas skema baru bersama Syarikah, supaya jamaah haji lansia tersebut bisa diberangkatkan malam hari. Sehingga, saat di Muzdalifah sudah tengah malam.
"Mereka mabit lahdzatan atau sebentar di Muzdalifah. Adapun ibadah lontar jumrahnya selama di Mina, agar diwakilkan kepada jemaah yang sehat," pungkas Arsad.
Demikianlah informasi seputar tiga skema penyelenggaraan wuquf jamaah haji lansia yang sudah disiapkan PPIH menjelang fase puncak ibadah haji 2023.****