Berita , Nasional
Jelang Puncak Ibadah Haji 2023, PPIH Siapkan 3 Skema Penyelenggaraan Wuquf Jamaah Haji Lansia
HARIANE - Fase puncak ibadah haji 2023 yang semakin dekat, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dikabarkan telah mematangkan konsep skema penyelenggaraan Wuquf jamaah haji lansia.
Saat memasuki puncak ibadah haji, para jamaah akan melakukan wuquf di Arafah, Muzdalifa dan Mina (Armina) yang biasanya dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, atau 27 Juni 2023.
Mengingat banyaknya jumlah jamaah haji lansia yang tahun ini mendapatkan jatah berangkat menunaikan ibadah haji di Arab Saudi, PPIH gerak cepat dengan membuat skema penyelenggaraan ibadah wuquf, yang dikhususkan untuk para jamaah lansia.
Tercatat, ada tiga skema penyelenggaraan wuquf jamaah haji lansia yang dibuat oleh PPIH. Dimana nantinya, kebijakan ini akan disosialisasikan kepada pengurus Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh (KBIHU).
3 Skema Penyelenggaraan Wuquf Jamaah Haji Disosialisasikan Bareng KBIHU
KBIHU mempunyai peranan dalam skema penyelenggaraan wuquf jamaah haji lansia yang dibuat oleh PPHI. Hal ini tidak lain, karena KBIHU dinilai mempunyai peranan yang penting dalam memberikan pemahaman kepada para jamaahnya.
Dilansir dari laman resmi Kementerian Agama (Kemenag), Direktur Bina Haji, Arsad Hidayat menjelaskan bahwa KBIHU mempunyai jamaah yang banyak. Selain itu, pesan dari ustaz yang ada di KBIHU lebih didengar dan diikuti para jamaahnya.
Usai melakukan sosialisasi bareng KBIHU pada Selasa, 21 Juni 2023, Arsad menambahkan bahwa ada tiga skema yang akan digunakan untuk ibadah wuquf di Armina.
1. Dibadalkan untuk Jamaah Haji yang Meninggal Dunia
Skema pertama ditujukan untuk para jamaah haji lansia yang sudah meninggal dunia setelah di embarkasi, saat di pesawat, atau setelah tiba di tanah suci Makkah.
Serta para jamaah haji yang mempunyai ketergantungan obat, sehingga sulit di mobilisasi. Para jamaah haji lansia yang masuk kategori di atas, ibadah wuqufnya akan dibadalhajikan.