Berita , D.I Yogyakarta
Pelepasliaran Tukik Pantai Goa Cemara, Sampah Jadi Sebab Berkurangnya Populasi Penyu di Laut Selatan Bantul
Kompak menyinggung masalah sampah yang jadi faktor berkurangnya populasi penyu di laut selatan Bantul untuk bermigrasi ke daratan dan menetaskan telurnya.
Dari banyaknya telur yang dihasilkan hanya 80% yang menetas, kemudian menjadi tukik yang di lepaskan ke laut. Tetapi tidak menjamin hidup lebih lama, karena sampah di dalam laut.
"Tukik atau penyu ini akan mati akibat sampah, karena pasti akan memakan apa saja yang ada didalam laut. Sampah yang dari kota yang terbuang sembarangan pasti akan terbawa hujan kemudian berakhir di laut, ini dapat merusak populasinya", sebut Sekretaris Kelompok Masyarakat Penggiat Konservasi, Fajar Subekti.
Ada empat jenis penyu yang sering migrasi ke sepanjang pantai selatan Bantul ini yakni penyu lekang, belimbing, sisik, dan hijau.
Ini menandakan banyak spesies penyu yang akan terus bertelur setiap tahunnya dan mengharuskan untuk menjaga ekosistem laut di dalamnya.
Kompak juga terus mengedukasi kepada masyarakat tentang bahayanya sampah terhadap tukik atau penyu dewasa.
Salahsatunya dengan melibatkan anak-anak dalam pelepasliaran tukik di Pantai Gua Cemara saat itu.
Anak-anak yang merupakan siswa SD Montessori Sleman itu sebelumnya diberikan sosialisasi tentang kehidupan dan pentingnya penyu di dalam ekosistem.
Menyadari jumlah anggota kelompok konservasi ini hanya berkisar 18 orang, tidak bisa menjangkau banyak masyarakat.
Sehingga diperlukan kesadaran satu sama lain sangat diperlukan dalam keberlangsungan populasi tukik dan penyu.****
(Kontributor: Ica Ervina)