HARIANE - Sebanyak 130.130 warga Kabupaten Bantul masih berada di garis kemiskinan, bahkan sekitar 20 ribu warga tergolong dalam kategori miskin ekstrem.
Jumlah tersebut dikatakan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bantul, Fenty Yusdawati saat dihubungi Hariane, Kamis 20 Juli 2023.
Fenty menjelaskan miskin ekstrem merupakan penduduk yang tidak dapat makan tiga kali sehari, tidak memiliki tempat tinggal dan pengangguran.
"Miskin ekstrem itu kategori kepala keluarga yang tidak berpenghasilan atau pendapatan Rp 440 ribu ke bawah perbulannya," ujar Fenty.
Meskipun begitu, untuk menekan angka kemiskinan pihaknya telah mengupayakan bantuan sosial, pelatiha-pelatihan dasar hingga rumah layak huni bagi warga yang masih berada di garis kemiskinan.
Menurutnya, upaya tersebut sudah sering dilaksanakan, yang menjadi penyebab yakni, kesadaran masyarakat akan mencari lapangan pekerjaan dan kemampuan yang minim masih menjadi faktor utama masalah kemiskinan di Kabupaten Bantul.
Bahkan Pemkab Bantul mempunyai program bekal sehat dua kali tiap harinya di setiap kalurahan Kabupaten Bantul.
"Sebanyak 900 warga menerima bekal sehat di 11 Kapanewon di Kabupaten Bantul," ucapnya.
Terpisah, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, angka kemiskinan di Kabupaten Bantul telah menurun signifikan dibandingkan dengan waktu pandemi COVID-19 lalu.
"Waktu pandemi COVID-19 kemarin, kemiskinan mencapai 14% namun perhari ini mengalami penurunan di bawah 12%," ujar Abdul Halim Muslih saat diwawancarai awak media di Lapangan Trirenggo pegelaran HUT Bantul ke-192.
Ia menyebut masalah kemiskinan harus diselesaikan bersama dengan partisipasi seluruh warga Bantul.
Abdul Halim Muslih menargetkan permasalahan kemiskinan ekstrem dapat usai sebelum Tahun 2025.