Berita , D.I Yogyakarta
Sejumlah Jemaah Haji Asal Gunungkidul Sakit, 1 Diantaranya Mengalami Demensia Hingga Ingin Cari Pakan di Mekkah
HARIANE - Terhitung sudah 8 hari jemaah haji asal Kabupaten Gunungkidul berada di Kota Makkah. Dari seluruh jemaah, terdapat 3 jemaah yang dilaporkan mengalami sakit. Laporan ini diterima oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Gunungkidul.
Dari jumlah jemaah yang dilaporkan sakit, 1 diantaranya mengalami gangguan dimensia, atau penurunan fungsi otak. Salah satu tanda-tandanya ialah hilangnya memori dan kemampuan menilai. Gangguan ini biasanya diderita oleh lansia.
"Secara umum, sampai saat ini jemaah dari Gunungkidul dalam kondisi sehat dan lancar melaksanakan rangkaian ibadah umroh dan ibadah sunnah di Makkah," kata Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Gunungkidul, Taufik saat dihubungi melalui telepon pada Selasa, 4 Juni 2024.
Pihaknya menjelaskan, terdapat 3 jemaah yang harus mendapatkan penanganan lanjutan oleh tenaga medis. Ketiganya dirawat di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).
Ketiga jemaah tersebut ialah Suliyem(76), ia mengalami gangguan dimensia. Kandani(75) mengalami gangguan jantung, saat ini menjalani rawat jalan.
Selain itu, ada Hadid Akbar(30) yang terindikasi terkena Demam Berdarah (DB). Namun, saat ini kondisinya sudah membaik dan dapat kembali bergabung dengan rombongannya.
"Mas Hadid sudah kembali ke Maktab 76 hotel 508 sejak kemarin, kondisinya sudah lebih baik," ujar Taufik.
Terkhusus untuk Suliyem, ia saat ini masih mendapat penanganan medis karena kondisinya masih belum memungkinkan untuk kembali bersama rombongannya.
"Mbah Suliyem secara fisik sehat, namun masih labil memorinya. Kadang masih merasa di kampung akan ke kebun, cari makan ternak," jelas Taufik.
Selain disebabkan karena kondisi masing-masing jemaah, faktor perbedaan cuaca juga menjadi salah satu pengaruh utama.
"Cuaca di Mekkah memang termasuk panas, hari ini 42-44 derajat," tambah Taufik.
Sebagai bentuk antisipasi, pihaknya kemudian memberi himbauan kepada jemaah untuk selalu menjaga kesehatan. Diantaranya dengan mengatur pola makan dan istirahat yang cukup.