HARIANE - KPU Kulon Progo mencatat ada penurunan tingkat partisipasi pemilih di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Hal ini jika dibandingkan dengan Pilkada 2017.
Anggota KPU Kulon Progo, Aris Zurkhasanah, mengatakan tingkat partisipasi pemilih di Pilkada 2024 mencapai 73,89 persen.
"Persentase ini dihitung dari hasil suara sah, tapi belum termasuk suara tidak sah atau keliru mencoblos," ujar Aris, Jumat (28/11/2024).
Aris melihat rendahnya partisipasi disebabkan beberapa faktor, seperti profil calon yang kurang dikenal. Dari hasil pengamatan, banyak calon pemilih yang tidak tahu calonnya secara personal.
"Sosialisasi sudah dimaksimalkan untuk mengenalkan peserta Pilkada 2024. Kami sampai membentuk Relawan Demokrasi untuk menggencarkan sosialisasi dan mengenalkan paslon beserta visi-misi dan program kerjanya ke masyarakat," jelas Aris.
Meski demikian, Aris menilai angka partisipasi tersebut belum final dan terpotret secara utuh.
"Kami tetap menunggu hasil rekapitulasi berjenjang, untuk melihat angka pasti tingkat partisipasi," ujarnya.
Sedangkan, Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kulon Progo, Djoko Dwiyogo, juga melihat partisipasi pemilih di Pilkada 2024 terbilang rendah, berdasarkan pemantauan yang dilakukan saat pemungutan suara kemarin.
"Mengacu pada pemantauan tersebut, cukup banyak pemilih yang tidak hadir mencoblos. Euforia masyarakat dalam Pilkada 2024 tidak sebesar saat Pemilu 2024 lalu. Bisa dikatakan greget Pemilu 2024 lebih baik dibandingkan Pilkada 2024," ujar Djoko.****