HARIANE - Situasi konflik Hamas Israel terkini sejak serangan mendadak yang dilancarkan dari Gaza pada Sabtu, 7 Oktober 2023 semakin menyudutkan warga sipil.
Warga yang saat ini masih tinggal di Jalur Gaza mulai kehabisan pasokan sumber daya seperti listrik dan air.
Sulitnya akses listrik dan air di Gaza disebabkan karena pemutusan yang dilakukan oleh Israel. Ditambah dengan gempuran serangan udara dari tentara Israel, warga sipil Gaza tidak punya tempat yang aman untuk bertahan hidup.
Hingga hari ini perang yang terjadi antara kelompok militan Hamas dengan tentara Israel disebut sudah menyebabkan sebanyak lebih dari 1.000 orang meninggal dunia.
Jutaan Warga Gaza Terjebak Akibat Perang Hamas Israel
Dilaporkan oleh Reuters, sebanyak kurang lebih 2,5 juta orang di Gaza yang merupakan salah satu tempat terpadat di dunia tidak memiliki akses listrik dan air.
Satu-satunya sumber tenaga Gaza berhenti beroperasi pada Rabu, 11 Oktober 2023 setelah kehabisan bahan bakar. Tanpa sumber tenaga tersebut, air-air pun tak bisa dialirkan ke rumah.
Suasana malam hari yang sudah gelap pun makin mencekam karena roket-roket misil yang beterbangan di udara.
Suasana juga tidak kalah memprihatinkan di sebuah rumah sakit yang terletak di Khan Younis, selatan Gaza di mana keluarga dan teman-teman mengantri di luar rumah duka yang kelebihan kapasitas.
Korban-korban meninggal akibat serangan Israel terpaksa harus diletakkan di lantai karena mesin pendingin yang penuh digunakan di tengah kondisi pasokan listrik yang minim.
Mesir yang menjadi wilayah perbatasan Gaza di sisi lainnya dilaporkan telah menutup akses masuk sehingga warga sipil yang tinggal di Gaza tidak punya tempat untuk menyelamatkan diri.
Kekhawatiran akan serangan darat oleh pasukan Israel pun semakin nyata yang diprediksi bakal habis-habisan untuk membalas serangan militan Palestina terburuk sepanjang sejarah.