Pendidikan
Berada di Gang Sempit, SMA Pembangunan Maarif Yogyakarta Berniat Selamatkan Pendidikan Anak Terpinggirkan
Bahkan sekolah ini juga tidak dilengkapi dengan laboratorium praktek yang sangat penting untuk proses pembelajaran.
Meski demikian, tekad pendidik di SMA Pembangunan Maarif tak pernah padam.
"Kami mengupayakan agar siswa dari sini bisa melanjutkan ke perguruan tinggi ataupun bekerja, tapi tidak meninggalkan ajaran Aswaja," ujar Rusmana.
Membuka Kesempatan dan Memperbaiki Karakter
Biasanya, berbagai lembaga pendidikan hanya akan menerima siswa dengan latar belakang yang baik saja.
Akan tetapi tidak halnya dengan SMA Pembangunan Maarif Yogyakarta.
Berbagai macam latar belakang anak tidak menjadi masalah bagi lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Nahdlotul Ulama (NU) DIY ini.
Anak miskin, nakal, kriminal bahkan yang kesulitan memahami pelajaran pun diterima dengan lapang dada.
"Ada anak yang dikeluarkan dari SMA negeri saat kelas 12, ya kita terima, kita perbaiki karakternya," ujar Rusmana.
Menurut Rusmana, sejelek-jelaknya anak, mereka haruslah tetap mendapat pendidikan yang layak agar menjadi baik.
Ternyata hal tersebut sudah terbukti. Dengan kesabaran para guru dan dibekali nilai keislaman, SMA Pembangunan Maarif Yogyakarta sudah banyak berhasil merubah karakter anak-anak yang awalnya bermasalah menjadi baik akhlaknya.