Berita , D.I Yogyakarta
TPST Piyungan Ditutup, Pertobatan Ekologi Jadi Tema Trihari Suci Paskah di GKJ Baciro
HARIANE - Pertobatan Ekologi menjadi tema besar perayaan Trihari Suci Paskah di Gereja Kristus Raja (GKR) Baciro Kota Yogyakarta. Tema tersebut tidak lepas dari kondisi kekinian di DIY yang kini masih dipusingkan dengan persoalan sampah.
Romo Paroki GKR Baciro, Andreas Novian Ardhi Prihatmoko menjelaskan bahwa dalam Ensiklik Laudato Si tersebut, Paus Fransiskus menjelaskan tentang Pertobatan Ekologis. Berlatar belakang pada konteks manusia yang semakin merasa dirinya menjadi pusat semesta, seolah-olah manusia satu satunya yang berkuasa di dunia.
"Manusia yang merasa dirinya lebih tinggi derajatnya dari makhluk yang lain secara tidak sadar memunculkan kesombongan," kata dia.
Kesombongan tersebut diiringi dengan cara manusia memperlakukan alam secara serampangan. Dari situ muncul eksploitasi yang dilakukan terus menurus hanya untuk memenuhi kepentingan diri sendiri. Eksploitasi tersebut akan menyebabkan alam bergejolak yang mewujud dalam peristiwa kebencanaan.
"Manusia pun akhirnya menerima dampaknya, " tutur Romo Andreas.
Tema tersebut menurut Romo Andreas tidak akan lekang oleh zaman. Sampai kapanpun tetap relevan ketika manusia masih tidak dapat mengelola alam secara bijaksana termasuk kebiasaan membuang sampah sembarangan.
Dia lantas menyinggung tentang penutupan TPST Piyungan beberapa waktu lalu. Menurutnya, ditutupnya TPST Piyungan mendorong masyarakat untuk mengelola dan mengolah sampahnya sendiri. Selain itu tentu perlu ada perubahan mengenai kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan.
"Upaya mengubah kebiasaan tersebut perlu dilakukan terus menerus dengan berbagai cara termasuk melalui sarana pementasan seperti peragaan jalan salib. Kalau konteks besar dalam Ensiklik itu kan sebenarnya menyoroti korporasi atau perusahaan besar yang abai dalam pengelolaan alam ciptaan," katanya.
Pada Jumat (29/3/2024) pagi tadi, mereka menggelar peragaan jalan salib. Peragaan jalan salib tersebut merupakan bagian dari rangkaian Trihari Suci tersebut dimulai dari Kamis Putih, Jumat Agung, dan Sabtu Suci.
Ketua Orang Muda Katolik (OMK) Baciro, Angela Yosanda Pradyasari mengatakan peragaan jalan salib setiap tahun dibawakan oleh pemuda pemudi katolik. Di mana setiap tahun peragaan Jalan Salib ini selalu mengambil tema yang berbeda setiap tahunnya.
"Kebetulan tahun ini, OMK memutuskan mengangkat persoalan lingkungan hidup, termasuk di dalamnya kebiasaan membuang sampah dan perusakan alam," kata dia.
Tema lingkungan hidup, kata Yosanda muncul setelah dia dan sutradara berdiskusi dengan Romo Paroki GKR Baciro, Andreas Novian Ardhi Prihatmoko. Dalam diskusi tersebut, Romo Andreas menyinggung perihal Ensiklik Paus Fransiskus "Laudato Si". Ensiklik tersebut membicarakan ibu pertiwi atau bumi sebagai rumah bersama yang harus dijaga.