Viral, Banner Indonesia 1958 Dikibarkan di Liga Eropa, Ada Apa?
Mereka mempelajari potensi oposisi sayap kiri dan mendorong CIA untuk memulai operasi di Indonesia.
CIA dan kelompok kekuatan anti pemberontakan Filipina pada awal tahun 1958 mendirikan markas special operation yang dipandu oleh pelatih khusus Angkatan Darat Amerika dan memberi akses airport rahasia ke pulau Palawan dan Mindanao pada pemberontak anti Soekarno di Indonesia.
Pada tanggal 9 Februari 1958, pemberontak Letnan Kolonel Maluddin Simbolon mengeluarkan ultimatum atas nama pemerintahan provinsi Sumatera Utara dan menuntut pembentukan pemerintahan baru.
Soekarno pun menolak dan memerintahkan Jenderal Abdul Haris selaku Pimpinan TNI untuk menghentikan pemberontakan.
Pada bulan Februari, TNI menerbangkan prajurit ke Sumatera dan memulai penyerangan.
Markas pemberontakan di kota Padang dan Permesta mempunyai kedudukan kuat di semua daerah sampai ke Medan.
CIA mendukung pemberontakan di Indonesia melalui markas udara di Okinawa dibawah kepemimpinan Ted Shannon.
CIA pun menerbangkan pesawat A-26 (berubah nama jadi B-26 pada tahun 1948-1965) dari pangkalan udara Filipina untuk membantu pemberontak di Indonesia melalui stok persenjataan marinir dan angkatan darat Amerika.
Pada bulan Mei 1958, pesawat B-26 yang dioperasikan oleh perusahaan CAT di bawah kendali CIA ditembak saat operasi pengeboman dan pemberitaan penembakan ini menghentikan pemberontakan Permesta.
Latar belakang pengibaran banner oleh suporter Red Star Belgrade adalah mengingatkan tentang kekejaman Amerika yang melakukan pemboman kepada sejumlah negara dan menginginkan sebuah kesempatan perdamaian di dunia.
BACA JUGA : Liga Champion Kembali, Berikut Ini Daftar Lengkap Pertandingan Babak 16 Besar