Berita , D.I Yogyakarta , Pilihan Editor
Wapres Ma'ruf Amin Resmikan Fasilitas Riset BRIN Jogja, Wujudkan Visi Indonesia Sebagai Pusat Industri Halal 2024
Nicholas Alvin
Ma'ruf Amin resmikan Fasilitas Riset BRIN Jogja untuk mendukung visi Indonesia sebagai pusat industri halal dunia pada 2024 mendatang. (Foto: Twitter/KH. Ma'ruf Amin)
HARIANE - Wakil Presiden Republik Indonesia, KH. Ma'ruf Amin resmikan Fasilitas Riset BRIN Jogja (Badan Riset dan Inovasi Nasional) di Playen, Gunungkidul pada Jumat, 22 April 2022 lalu.
Ma'ruf Amin resmikan Fasilitas Riset BRIN Jogja bersama dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubowono X, dan Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko.
Melansir laman resmi BRIN, fasilitas riset tersebut berperan untuk menghasilkan produk halal, inovatif, dan berdaya saing global. Hal tersebut guna mewujudkan target Indonesia sebagai pusat halal dunia pada tahun 2024 mendatang.
Fasilitas tersebut dibangun dengan sumber pendanaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan sebagai capaian strategis Komite Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).
BACA JUGA : Presiden Jokowi Larang Ekspor Minyak Goreng dan Bahan Baku Mulai 28 April 2022, Imbas Kasus Korupsi Minyak Goreng?Dalam kegiatan Ma'ruf Amin resmikan Fasilitas BRIN Jogja tersebut, beliau berkesempatan menyampaikan harapannya terhadap BRIN agar dapat memajukan riset dan inovasi untuk memperkuat ekonomi Syariah dan produk halal di Indonesia. "Kehadiran fasilitas riset khususnya pangan sebagai laboratorium rujukan riset halal Indonesia, memberikan harapan bahwa BRIN bersama pemangku kepentingan lainnya akan mampu memajukan riset dan inovasi di Indonesia yang semakin terarah dan membuahkan hasil untuk memperkuat ekosistem ekonomi Syariah dan produk halal di Indonesia," ungkap beliau. Lebih lanjut, saat Ma'ruf Amin resmikan Fasilitas Riset BRIN Jogja, dirinya mengatakan bahwa pengembangan produk halal lokal yang berkelas dunia perlu ditingkatkan bersama. "Salah satunya melalui pengembangan riset dan inovasi untuk meningkatkan proses dan produk halal di dalam negeri yang berkelas dunia," tandas Ma'ruf. Ma'ruf menambahkan bahwa Indonesia mengalami penurunan dua peringkat pada ranking inovasi global tahun 2021 dibanding tahun 2020. Indonesia menduduki peringkat ke-14 di Asia Tenggara dan Asia Timur, dan urutan ke-87 dunia. Menanggapi penurunan tersebut, beliau mengungkapkan bahwa aspek inovasi dan riset harus segera diperbaiki dan beberapa langkah strategis perlu dilakukan. "Turunnya peringkat inovasi Indonesia di tingkat global memberikan pesan bahwa kita harus segera memperbaiki aspek ini, diantaranya dengan cara menambah anggaran untuk pendidikan dan riset, kuantitas dan kualitas peneliti harus dinaikkan, serta infrastruktur dan fasilitas riset ditingkatkan," jelas Ma'ruf.