Tetapi karena harus menjalankan puasa Ramadan, Ankalaev hanya memiliki waktu efektif sekitar 6 jam untuk makan dan minum demi mengembalikan kondisi tubuhnya.
Diet dan hidrasi yang kurang optimal ini jelas bisa memengaruhi daya tahan dan performa fisiknya dalam oktagon.
Sementara itu, Pereira, yang tidak menjalani puasa, bisa lebih optimal dalam melakukan pemulihan setelah weight cut, memberinya keunggulan signifikan.
Keunggulan Fisik dan Teknis Pereira
Dari segi fisik dan teknis, Pereira memiliki beberapa keunggulan atas Ankalaev.
Petarung asal Brasil ini berpengalaman dalam manajemen berat badan, terutama setelah berpindah dari divisi middleweight ke light heavyweight.
Sementara itu, Ankalaev harus menyesuaikan pola latihan dan pola makannya dengan bulan Ramadan, yang dapat berpengaruh terhadap kekuatan dan daya tahannya dalam pertarungan.
Kondisi ini bisa memberikan keuntungan bagi Pereira untuk tampil lebih dominan sejak awal pertarungan, terutama jika Ankalaev mengalami kesulitan dalam pemulihan energi akibat keterbatasan waktu makan dan hidrasi.
Wajib Menang Demi Reputasi
Jika Pereira gagal memanfaatkan kondisi ini dan kalah dari Ankalaev, reputasinya sebagai striker elite UFC bisa terancam.
Kekalahan dari lawan yang menghadapi keterbatasan fisik akan menjadi pukulan besar bagi kariernya.
Oleh karena itu, kemenangan di UFC 313 menjadi harga mati bagi Alex Pereira untuk tetap dihormati di dunia MMA.****