Ia pun mengunggah tangkapan layar pernyataan dari World Organization for Animal Health (WOAH) bahwa PMK tidak menular ke manusia dan bukan masalah kesehatan manusia.Walaupun begitu, disebutnya manusia tetap bisa tertular PMK namun tidak bersifat infektif. Artinya, manusia hanya berperan sebagai pembawa virus yang bisa ditularkan pada hewan ternak yang lain.
2. Daging Positif PMK Aman Dikonsumsi, Tapi dengan Syarat
Sebelum mengonsumsi daging positif PMK sebaiknya diolah matang dengan merebus daging di air mendidih. (Foto: Pexels/nappy)Mengonsumsi daging positif PMK menurut drh. Jepriardi masih aman dilakukan, asalkan daging yang akan dimakan direbus dulu menggunakan air panas dengan suhu mendidih atau di atas 70 derajat Celcius.Bagian daging yang luka atau lesi pun masih aman dikonsumsi asal dimasak dengan benar. Syarat mengonsumsi daging positif PMK adalah dengan merebus daging di air mendidih selama setidaknya 30 menit bisa mematikan virus dan membuatnya tidak aktif.Selain itu, drh. Jepriardi juga menyarankan untuk tidak sembarangan membuang limbah sisa daging. Misalnya isi jeroan sebaiknya dikubur di dalam lubang, dan plastik atau wadah bekas daging dibakar atau direbus dulu sebelum dibuang.
3. Masyarakat Bisa Memilih Sesuai Standar Etikanya
Meskipun aman untuk dikonsumsi, mengonsumsi daging positif PMK terutama pada bagian lukanya dikembalikan kepada standar etika masyarakat masing-masing.
Jika tidak berkenan, drh. Jepriardi menyarankan untuk membuang bagian daging yang luka. Tapi secara umum, mengonsumsi mulut, lidah, maupun jeroan daging yang terinfeksi PMK adalah aman.Imbauan soal mengonsumsi daging positif PMK di atas bisa dijadikan referensi agar masyarakat tidak perlu khawatir makan daging saat tiba waktunya Idul Adha 1443H nanti asal dimasak terlebih dahulu. ****
