HARIANE - Persentase angka kemiskinan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada periode Maret 2023 mengalami penurunan sebesar 0,45 persen dibanding periode September 2022.
Meski demikian, angka kemiskinan di DIY masih yang tertinggi di pulau jawa. Disusul Jawa Tengah diperingkat kedua.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, Herum Fajarwati mengungkapkan angka kemiskinan di DIY pada Maret 2023 berada di angka 11,04 persen, atau turun 0,45 dari September 2022.
"Dari segi jumlah, penduduk miskin DIY berjumlah 448,47 ribu orang, turun 15,2 ribu orang dari bulan September 2022," ujar Herum Fajarwati dalam konferensi pers di kantor BPS DIY, 17 Juli 2023.
Angka kemiskinan di DIY ini bahkan sudah lebih baik dibanding saat sebelum pandemi Covid pada September 2019.
Pada September 2019, angka kemiskinan DIY berada di angka 11,44 persen dengan jumlah 440,89 ribu orang.
"Kalau secara nasional posisi belum kembali seperti sebelum Covid, di DIY justru sudah lebih baik dibanding sebelum pandemi," jelas Herum.
Dari tipe daerah tempat tinggal, angka penduduk miskin di DIY lebih banyak di pedesaan daripada perkotaan.
Angka penduduk miskin di pedesaan yaitu 13,36 persen, dan di perkotaan mencapai 10,27 persen.
Meskipun menurun, DIY masih menyandang provinsi dengan persentase kemiskinan tertinggi di Pulau Jawa, di atas Jawa Tengah di posisi kedua yang ada di angka 10,77 persen.
Sedangkan provinsi dengan persentase kemiskinan terendah di Pulau Jawa masih dipegang DKI Jakarta dengan 4,44 persen.
Persentase kemiskinan DIY ini juga masih di bawah rata-rata kemiskinan nasional yang berada di angka 9,36 persen.