Ankalaev terus merangsek maju, menolak untuk mundur atau memberikan Pereira ruang untuk memanfaatkan jangkauannya.
Pendekatan ini sukses menciptakan situasi yang tidak nyaman bagi Pereira, yang biasanya terbiasa dengan lawan yang lebih waspada terhadap kekuatannya.
Dalam pertarungan ini, justru Pereira yang lebih banyak bergerak mundur, berusaha mencari jarak aman dari serangan Ankalaev.
Hal ini menandakan bahwa tekanan psikologis yang biasa ia gunakan terhadap lawan, kini justru berbalik kepadanya.
Eksploitasi Kelemahan Pereira
Salah satu kelemahan terbesar Pereira yang berhasil dimanfaatkan oleh Ankalaev adalah kurangnya variasi dalam teknik bertarungnya.
Sebagai petarung yang mengandalkan striking, terutama kickboxing, Pereira tidak memiliki banyak jawaban ketika menghadapi lawan yang tidak terintimidasi oleh kekuatannya.
Statistik pertarungan menunjukkan bahwa Pereira kesulitan mendaratkan serangan yang efektif. Dari 57 serangan ke arah kepala yang dilepaskannya, hanya 11 yang mengenai sasaran.
Sementara itu, sebagian besar serangan yang berhasil ia daratkan justru mengarah ke kaki lawan (48 dari 55).
Sebaliknya, Ankalaev lebih efektif dalam menyerang bagian kepala dan tubuh Pereira, menunjukkan perbedaan pendekatan dalam strategi menyerang.
Ankalaev juga memastikan bahwa Pereira tidak bisa membangun momentum. Setiap kali Pereira mencoba menginisiasi serangan, Ankalaev dengan cepat membalas dengan kombinasi hook kanan dan straight kiri.
Keberanian Ankalaev dalam bertukar serangan di jarak dekat semakin membuat Pereira tertekan, yang terbukti dari cara petarung Brasil itu lebih banyak menghindar ketimbang melancarkan serangan balik.