Berita , D.I Yogyakarta

Bangun Pengolahan Sampah di Pasar Niten, Pemkab Bantul Dorong Ekonomi Daur Ulang

profile picture Yohanes Angga
Yohanes Angga
Bangun Pengolahan Sampah di Pasar Niten, Pemkab Bantul Dorong Ekonomi Daur Ulang
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih meninjau lokasi pengolahan sampah di Pasar Niten, Bantul, Selasa, 27, Februari, 2024. Foto/Yohanes Angga.

HARIANE - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul terus mendorong pembangunan fasilitas pengolahan sampah daur ulang menjadi barang bernilai ekonomi tinggi. Hal ini dilakukan sebagai upaya menyelesaikan permasalahan sampah di Kabupaten Bantul 

Dalam upaya tersebut, Pemkab Bantul mulai mengoperasikan Intermediate Treatment Facility (ITF) Pasar Niten, Bantul. Pemkab Bantul mengklaim ITF Pasar Niten mampu mengolah lima ton sampah organik dan non organik setiap harinya

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengatakan, pembangunan fasilitas pengolahan sampah ini dilakukan untuk mengejar target Bantul bebas sampah tahun 2025. Untuk mencapai target tersebut, pihaknya akan terus menggenjot penyediaan fasilitas pengolahan sampah secara berkala.

"Dan hari ini sudah kita resmikan ITF Pasar Niten yang mampu mengolah sampah organik dan non organik. Nanti yang organik menjadi pupuk kompos dan yang non norganik nanti menjadi bahan baku RDF," katanya, Bantul, Selasa, 27, Februari, 2024.

"Nah, pupuk kompos bakal diserap Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul. Karena ITF pasar niten ini kapasitasnya lima ton," ujarnya.

Selain di pasar Niten, Halim mengungkapkan jika Pemkab Bantul juga sedang menyelesaikan pembangunan dua tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di Modalan, Banguntapan dengan kapasitas 50 ton dan TPST di Argodadi, Sedayu dengan kapasitas sekitar 40 ton.

"Kita juga sedang mempersiapkan tempat pengolahan sampah plastik di Bawuran (Pleret) yang nanti outputnya adalah papan-papan semacam panel-panel yang selanjutnya kita ekspor," ucapnya.

Halim mengatakan, pembangunan tempat pengolahan sampah diharapkan dapat menyelesaikan persoalan sampah di Kabupaten Bantul. Dimana, saat ini Kabupaten Bantul menghasilkan 170 ton sampah setiap hari.

Menurutnya, tidak menutup kemungkinan apabila TPST telah beroperasi seluruhnya, bukan tidak mungkin Bantul bakal bisa mengelola sampah dari wilayah lain. Hal ini sejalan dengan misi penciptaan industri baru yang bisa mendongkrak ekonomi warga.

"TPST di Bantul banyak karena kita pandang sebagai industri, bukan tempat pembuangan sampah. Karena sampah ini jadi sumber daya ekonomi baru, ini nanti ada uangnya semua ini, RDF yang membeli Cilacap, terus pupuk kompos nantinya dibeli Dinas Pertanian untuk keperluan kompos tanaman holtikultura kita," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul, Rudy Suharta menjelaskan cara kerja ITF Pasar Niten. Dijelaskan, ITF Pasar Niten terdiri dari satu set alat pemilahan sampah dan 12 rotary kiln untuk pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos.

Teknisnya, lanjut dia, sampah yang telah dipilah dimasukkan ke dalam mesin pencacah, kemudian sampah yang telah berukuran kecil akan dimasukkan ke dalam rotary kiln dan dicampur dengan cairan EM4. Sampah yang telah tercampur kemudian didiamkan selama lima hari sebelum siap digunakan.

Ads Banner

BERITA TERKINI

Kecelakaan di Lenteng Agung Jaksel Hari ini, 2 Motor Remuk Parah

Kecelakaan di Lenteng Agung Jaksel Hari ini, 2 Motor Remuk Parah

Sabtu, 22 Februari 2025 12:31 WIB
Harga Emas Antam Hari ini Sabtu 22 Februari 2025 Turun Lagi, cek Sebelum ...

Harga Emas Antam Hari ini Sabtu 22 Februari 2025 Turun Lagi, cek Sebelum ...

Sabtu, 22 Februari 2025 11:21 WIB
Harga Emas Perhiasan Hari ini Sabtu 22 Februari 2025 Naik, Cek Harga Emas ...

Harga Emas Perhiasan Hari ini Sabtu 22 Februari 2025 Naik, Cek Harga Emas ...

Sabtu, 22 Februari 2025 10:20 WIB
Perintah Tunda Ikut Retret, Waketum Gerindra: Kepala Daerah Tidak Hanya Mewakili Satu Kelompok ...

Perintah Tunda Ikut Retret, Waketum Gerindra: Kepala Daerah Tidak Hanya Mewakili Satu Kelompok ...

Jumat, 21 Februari 2025 23:10 WIB
Pembukaan Sekolah Tani Nasional 2025, Budi Djiwandono: Petani Butuh Peremajaan

Pembukaan Sekolah Tani Nasional 2025, Budi Djiwandono: Petani Butuh Peremajaan

Jumat, 21 Februari 2025 22:23 WIB
Wamendagri Sebut Ada 47 Kepala Daerah Tak Hadir Tanpa Keterangan di Retreat Akmil ...

Wamendagri Sebut Ada 47 Kepala Daerah Tak Hadir Tanpa Keterangan di Retreat Akmil ...

Jumat, 21 Februari 2025 19:10 WIB
Jadi Bupati Sleman Didukung PDIP, Harda Kiswaya Tetap Berangkat Retret di Akmil Magelang

Jadi Bupati Sleman Didukung PDIP, Harda Kiswaya Tetap Berangkat Retret di Akmil Magelang

Jumat, 21 Februari 2025 18:36 WIB
Suasana di Akmil Magelang Jawa Tengah Jelang Retreat Kepala Daerah

Suasana di Akmil Magelang Jawa Tengah Jelang Retreat Kepala Daerah

Jumat, 21 Februari 2025 15:18 WIB
Cawe-Cawe Megawati Berlanjut, dari Era Jokowi ke Pemerintahan Prabowo

Cawe-Cawe Megawati Berlanjut, dari Era Jokowi ke Pemerintahan Prabowo

Jumat, 21 Februari 2025 15:17 WIB
Tingkatkan Pelayanan, KAI Commuter Luncurkan Kartu Disabilitas di Yogyakarta

Tingkatkan Pelayanan, KAI Commuter Luncurkan Kartu Disabilitas di Yogyakarta

Jumat, 21 Februari 2025 14:33 WIB