Berita , Artikel , Pilihan Editor

Banjir Kentucky Tewaskan 16 Orang, Inilah Pemicu Panas dan Banjir Ekstrem 2022

profile picture Anasya Adeliani
Anasya Adeliani
Banjir Kentucky Tewaskan 16 Orang, Inilah Pemicu Panas dan Banjir Ekstrem 2022
Banjir Kentucky Tewaskan 16 Orang, Inilah Pemicu Panas dan Banjir Ekstrem 2022
Dengan ribuan orang telah tewas dan jutaan lainnya harus mengungsi.
Dalam tiga bulan terakhir, terjadi hujan monsunal (musim hujan pada satu puncak) yang memicu bencana banjir di Bangladesh
Gelombang panas ekstrem membakar sebagian Asia Selatan dan Eropa. Sementara itu, kekeringan yang berkepanjangan telah membuat jutaan orang berada di ambang kelaparan di Afrika Timur.
Sebagian besar dari kondisi ini adalah bagian dari perubahan iklim, kata para ilmuwan.
Tim ilmuwan iklim telah menerbitkan sebuah studi di jurnal Environmental Research: Climate. Para peneliti meneliti peran perubahan iklim dalam peristiwa cuaca individu selama dua dekade terakhir.
Berkaitan dengan banjir Kentucky tewaskan 16 orang, temuan tersebut telah mengkonfirmasi peringatan tentang bagaimana pemanasan global bisa mengubah dunia ini.
"Kami memiliki pemahaman tentang bagaimana intensitas peristiwa ini berubah karena perubahan iklim," kata rekan penulis studi Luke Harrington, seorang ilmuwan iklim di Victoria University of Wellington.
Namun, yang masih kurang dipahami adalah bagaimana perubahan iklim dapat mempengaruhi kebakaran hutan dan kekeringan.
Untuk makalah ulasan mereka, para ilmuwan memanfaatkan ratusan studi "atribusi", atau penelitian yang bertujuan untuk menghitung bagaimana perubahan iklim mempengaruhi peristiwa ekstrem menggunakan simulasi komputer dan pengamatan cuaca.
“Ada juga kesenjangan data yang besar di banyak negara berpenghasilan rendah dan menengah, sehingga lebih sulit untuk memahami apa yang terjadi di wilayah tersebut,” kata rekan penulis Friederike Otto, salah satu ahli klimatologi yang memimpin kolaborasi penelitian internasional World Weather Attribution (WWA).

Gelombang Panas

Dengan gelombang panas, sangat mungkin bahwa perubahan iklim memperburuk keadaan.
Ads Banner

BERITA TERKINI

Ditinggal Lihat Google Maps, Sebuah Mobil di Gunungkidul Masuk Parit

Ditinggal Lihat Google Maps, Sebuah Mobil di Gunungkidul Masuk Parit

Minggu, 11 Mei 2025
Tragis! Duel Maut Tewaskan Pelajar di Pleret Bantul

Tragis! Duel Maut Tewaskan Pelajar di Pleret Bantul

Minggu, 11 Mei 2025
Jelang Idul Adha, Ini Tips Memilih Hewan Kurban

Jelang Idul Adha, Ini Tips Memilih Hewan Kurban

Minggu, 11 Mei 2025
Pantai Gunungkidul Masih Jadi Primadona untuk Mengisi Liburan

Pantai Gunungkidul Masih Jadi Primadona untuk Mengisi Liburan

Minggu, 11 Mei 2025
Jalur Pantai Gunungkidul Macet Hingga 4 Kilometer, Penumpang Pilih Jalan Kaki

Jalur Pantai Gunungkidul Macet Hingga 4 Kilometer, Penumpang Pilih Jalan Kaki

Minggu, 11 Mei 2025
Zona Selatan Gunungkidul Mulai Panen Kacang Tanah, Petani Meraup Untung Hingga Puluhan Juta

Zona Selatan Gunungkidul Mulai Panen Kacang Tanah, Petani Meraup Untung Hingga Puluhan Juta

Minggu, 11 Mei 2025
Jemaah Haji Gelombang 1 Tiba di Makkah, Kemenag Sediakan Bus Shalawat

Jemaah Haji Gelombang 1 Tiba di Makkah, Kemenag Sediakan Bus Shalawat

Minggu, 11 Mei 2025
Update Operasional Haji 1446 H : Jemaah Bergeser dari Madinah ke Makkah Mulai ...

Update Operasional Haji 1446 H : Jemaah Bergeser dari Madinah ke Makkah Mulai ...

Minggu, 11 Mei 2025
Daftar dan Jadwal Penerbangan Jemaah Haji Berangkat 12 Mei 2025

Daftar dan Jadwal Penerbangan Jemaah Haji Berangkat 12 Mei 2025

Minggu, 11 Mei 2025
Harga Emas Antam Hari ini Minggu 11 Mei 2025 Stabil, LM 10 Gram ...

Harga Emas Antam Hari ini Minggu 11 Mei 2025 Stabil, LM 10 Gram ...

Minggu, 11 Mei 2025