HARIANE – Hari pertama masuk sekolah pada Senin (14/07/2025) semestinya menjadi momen yang penuh semangat bagi para siswa dan guru di seluruh penjuru negeri. Namun, pemandangan berbeda tampak di SD Kanisius Bandung I, Padukuhan Nogosari I, Kalurahan Bandung, Kapanewon Playen, Gunungkidul.
Alih-alih menyambut wajah-wajah polos murid baru kelas 1, sekolah ini justru harus memulai tahun ajaran baru tanpa satu pun siswa baru. Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) hanya diikuti oleh 24 siswa lama, dari kelas 2 hingga kelas 6.
“Kemarin sebenarnya ada satu pendaftar,” ungkap FX Yulianto, staf SD Kanisius Bandung I. “Tapi setelah kami pikirkan matang-matang, kami arahkan ke sekolah lain.”
Keputusan itu bukan tanpa alasan. Menurut Yulianto, jika hanya ada satu siswa di kelas 1, maka anak tersebut akan kehilangan kesempatan berinteraksi sosial, yang penting dalam proses tumbuh kembang.
“Kalau kami mementingkan ego sekolah, mungkin kami terima. Tapi kami lebih memikirkan masa depan anak itu,” lanjutnya. Kini, siswa tersebut telah dialihkan ke SD Kanisius II Wonosari, tempat yang diyakini lebih baik secara sosial dan akademik.
Sekolah Sepi, Tapi Prestasi Tak Mati
Sekolah yang berdiri sejak tahun 1964 ini sebenarnya memiliki catatan prestasi yang cukup membanggakan. Dalam Asesmen Standar Pendidikan Daerah (ASPD) tahun ini, SD Kanisius Bandung I meraih peringkat 2 tingkat korwil dan sekitar peringkat 15 di tingkat kabupaten.
“Secara prestasi, kami tidak kalah. Tapi murid makin sedikit,” ujar Yulianto.
Ia menjelaskan bahwa tahun lalu masih ada tiga siswa baru yang mendaftar, namun tahun ini benar-benar kosong. Jumlah total siswa yang aktif kini hanya 24 anak. Sekolah ini pernah jaya, tapi sejak era 2000-an, peminat mulai menurun drastis.