Berita , Teknologi , Artikel , Pilihan Editor
Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Sampah yang Akan Didistribusikan PT. PLN Pada Januari 2023
Ichsan Muttaqin
Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Sampah yang Akan Didistribusikan PT. PLN Pada Januari 2023
Elan optimistis, pada Januari 2023 sudah bisa menjual daya listrik yang diproduksi kepada PT PLN (Persero).
Volume listrik yang diproduksi dari olahan sampah ini sebesar 8 megawatt (MW).
Dari total tersebut, 5 MW di antaranya akan dijual ke PLN, sedangkan 3 MW akan digunakan sendiri oleh PLTSa Putri Cempo.
Sementara itu, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memastikan pembelian listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Surakarta seharga USD 13,35 atau setara Rp 1.800 per kWh.
Sebelumnya, PLN telah menandatangani perjanjian jual beli tenaga listrik (power purchase agreement) dengan PT Solo Citra Metro Plasma Power, selaku pengelola PLTSa Surakarta, pada akhir Desember 2018.
Terkait jaringan, PT PLN (Persero) akan membangun jaringan baru sejauh 6,5 kilometer dari pembangkit yang terletak di wilayah Palur, untuk didistribusikan kepada seluruh masyarakat.
PLTSa tersebut akan memasok listrik ke sistem Gardu Induk Palur yang kemudian diatur pembagiannya oleh Unit Pelaksana Pengatur Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.
Surakarta merupakan salah satu dari 12 kota yang ditunjuk melalui Peraturan Presiden nomor 35 tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan.
Kota-kota lainnya adalah DKI Jakarta, Kota Tangerang, Tangerang Selatan, Kota Bekasi, Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Surakarta, Kota Surabaya, Kota Makassar, Kota Denpasar, Kota Palembang, dan Kota Manado.
BACA JUGA : Alasan Sepeda Listrik Dilarang di Makassar, Begini Penjelasan Kepala Satlantas Polrestabes MakassarDemikian informasi seputar cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Sampah yang sedang proses uji coba dan akan segera didistribusikan ke seluruh masyarakat Indonesia.****