Berita , Pilihan Editor
Daftar Negara yang Terancam Gagal Haji Karena Kebijakan Baru Arab Saudi
Annisa Nur Fadhilah
Daftar Negara yang Terancam Gagal Haji Karena Kebijakan Baru Arab Saudi
"Tantangannya adalah calon jamaah haji harus membayar dalam waktu tidak lebih dari 48 jam atau kehilangan kuota. Sedangkan permintaan cuti kerja belum disetujui bahkan belum diajukan," ungkap salah satu narasumber.
3. Inggris
Kebijakan terbaru Arab Saudi juga mempengaruhi travel haji di Inggris. Jamaah yang kebanyakan mendaftar melalui agen travel haji disarankan oleh meminta refund atau pengembalian dana oleh pemerintah Arab Saudi karena tidak akan diberangkatkan.
“Kebijakan terbaru yang menghancurkan pasar, tidak hanya dari jamaah namun juga dari agen perjalanan," ungkap salah satu calon jamaah haji di Inggris.
Hal ini dikeluhkan karena seperti yang diketahui bahwa tidak semua orang dapat mengakses dan menggunakan internet dengan mudah. Transaksi menggunakan kartu kredit juga dianggap menyusahkan karena ada beberapa orang dengan usia lanjut tidak memiliki kartu kredit untuk mendaftar haji.
Keluhan lainnya juga mencakup biaya haji yang meningkat tajam pada tahun 2022. Website Motawif memebrikan rincian harga keerangkatan haji ternyata tidak sesuai dengan jumlah yang sebenarnya dibayarkan.
BACA JUGA : Kemenag Tetapkan Visa Haji Mujamalah Harus Melalui PIHK Setelah Visa Khusus Undangan Arab Saudi TerkendalaAplikasi tersebut memberikan rincian kereangkatan haji dengan biaya sekitar 6000 AUD (Australian Dollars) sudah termasuk akomodasi pesawat. Namun, setelah hendak melakukan pembayaran, paket termurah berubah menjadi 11000 AUD dan belum termasuk akomodasi pesawat. Daftar negara yang terancam gagal haji mengeluhkan kebijakan Arab Saudi yang dianggap memberikan kerugian bagi calon jamaah haji yang telah merencanakan hajinya bahkan sebelum adanya pandemi Covid-19.****