“Ada sekitar 120 petugas kesehatan hewan yang turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan kesehatan hewan. Pengecekan sudah dilakukan sejak kemarin untuk cek kesehatan, dan hari ini untuk pengecekan daging kurban yang telah disembelih,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Wibawanti Wulandari, Jumat (6/6/2025).
“Selama hari tasyrik, para petugas terus berkeliling ke lokasi-lokasi penyembelihan hewan kurban yang diselenggarakan oleh masjid dan musala di Gunungkidul,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Hewan DPKH Gunungkidul, Retno Widyaningsih, mengatakan pemeriksaan dan pengecekan dibagi menjadi dua, yaitu pemeriksaan antemortem atau sebelum disembelih, yang meliputi pengecekan suhu, denyut jantung, pencernaan, selaput lendir, feses, dan lainnya.
Kemudian, pengecekan postmortem atau sesudah disembelih meliputi pemeriksaan organ dalam: apakah ada cacing hati, kondisi limpa normal atau tidak, serta ada atau tidaknya larva Cysticercus pada jantung.
“Kami lakukan pengecekan pada organ dalam (jeroan) hewan kurban. Jika ditemukan cacing hati atau kondisinya tidak baik, maka kami minta untuk dipotong atau dibuang (diafkir),” terang Retno.
Menurutnya, jika sebagian organ tidak sehat, maka harus dibuang dan dimusnahkan. Sedangkan organ yang sehat dapat dibagikan kepada warga penerima daging kurban.
“Kalau tetap dibagikan dan dikonsumsi tentu akan berbahaya. Maka dari itu, panitia kurban kami edukasi dan kami terjunkan petugas untuk melakukan pengecekan,” jelasnya.****