Berita , D.I Yogyakarta
Gaet Wisatawan Mancanegara, Dispar Bantul Wacanakan Pembangunan Wisata Berbasis Budaya dan Sejarah
HARIANE - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul tengah mewacanakan pembangunan wisata berbasis budaya dan sejarah untuk menggaet wisatawan mancanegara. Salah satunya adalah promosi Bantul sebagai cikal bakal Mataram.
Plt Kepala Dispar Bantul, Kwintarto Heru Prabowo memprediksi rencana pembangunan tol DIY-Semarang akan otomatis membuat perjalanan dari Jawa Tengah ke DIY semakin cepat, begitu juga sebaliknya. Sehingga, hal itu berpotensi mendatangkan wisatawan lebih banyak lagi ke wilayah Bantul.
"Berarti kita harus mempunyai satu strategi menguatkan identitas ataupun branding Bantul sebagai kabupaten yang memiliki daya paket atau daya tarik wisata yang menjadi minat wisatawan luar daerah maupun mancanegara," katanya, Rabu, 08, Mei, 2024.
Karena itu, Kwintarto menilai harus ada peningkatan kualitas pariwisata di Bantul yang memiliki nilai budaya dan sejarah. Kwintarto menyebutkan bahwa pilihan promosi Bantul sebagai cikal bakal Mataram tak lepas dari bukti-bukti berdirinya Kerajaan Mataram di Bantul.
Bukti-bukti sejarah tersebut, kata Kwintarto, juga masih bertahan hingga saat ini. Seperti misalnya bangunan Keraton Mataram di Pleret sampai makam raja-raja Mataram di Imogiri.
"Lebih dari itu wisatawan bisa mempelajari terkait dengan etika perilaku hidup gaya Mataraman. Dimana saat ini masih bisa cukup banyak ditemui di masyarakat kabupaten Bantul baik itu di sektor pertanian hingga perdagangan," katanya.
"Nah, kalau branding itu bisa menjadi kuat pasti orang akan penasaran apa to yang bisa dinikmati Bantul terkait dengan wisata budaya dan heritage ini," sambungnya.
Menurutnya, hal tersebut bisa menggaet wisatawan asing untuk berkunjung ke Bantul. Mengingat selama ini wisatawan asing sangat tertarik dengan hal-hal yang bersifat tradisional apalagi berbalut dengan sejarah.
"Nah, tentu segmen suguhan wisatawan mancanegara yang notabene di luar negeri sudah banyak kemajuan zaman yang meninggalkan kultur terkait dengan budaya-budaya tradisional," pungkasnya.****