Terkait Gagal Ginjal Akut pada Anak: BPOM Sebut Ada Faktor Lain, Simak Disini
HARIANE – Kasus gagal ginjal akut pada anak membuat sebagian masyarakat Indonesia, terutama ibu-ibu merasa was-was.Apalagi kasus gagal ginjal akut pada anak sebagian besar menyerang usia balita dan presentase kematiannya cukup tinggi, yaitu 65%.Sejak kasus gagal ginjal akut pada anak merebak, Kementerian Kesehatan RI sudah memberikan beberapa tuntunan bagi orang tua untuk mencegah hal tersebut.Ilustrasi anak alami gagal ginjal akut di Yogyakarta, yang alami lemas karena organ ginjal tidak berfungsi. (Foto: Pexels/BOOM)Mulai dari melakukan riset terhadap obat sirup, merilis gejala awal dari penyakit gagal ginjal akut hingga langkah yang harus ditempuh orang tua juga anak sakit.Bahkan sejak Rabu, 19 Oktober 2022 pemerintah melalui Badan POM meminta kepada tenaga kesehatan untuk sementara tidak meresepkan obat sirup.Bahkan pemerintah juga meminta supaya seluruh apotek juga sementara tidak menjual obat bebas atau bebas terbatas dalam bentuk sirup kepada masyarakat.
Daftar obat sirup yang dilarang BPOM 2022, ditarik peredarannya di seluruh Indonesia. (Foto: freepik.com)Hingga saat ini pemerintah masih melakukan penelusuran terkait faktor penyebab gagal ginjal akut pada anak di bawah umur.Lantas, pada Kamis 20 Oktober 2022, Badan POM melalui akun resmi Instagram nya merilis lima merk sirup yang diduga mengandung cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG).Berdasarkan hasil sampling dan pengujian terhadap 39 bets dari 26 sirup obat yang dilakukan pada 19 Oktober 2022, berikut adalah 5 sirup yang menunjukkan adanya kandungan cemaran EG yang melebihi ambang batas :1. Termorex Sirup (obat demam), kemasan dus dan botol plastik @60 ml. Produksi PT Konimex dengan nomor izin edar DBL7813003537A1.