Berita , Artikel , Pilihan Editor , Headline

Gelombang panas di India Tewaskan 25 Orang, Begini Cara Warga Atasi Perubahan Cuaca Ekstrem Mematikan Ini

profile picture Dyah Ayu Purwirasari
Dyah Ayu Purwirasari
Gelombang panas di India Tewaskan 25 Orang, Begini Cara Warga Atasi Perubahan Cuaca Ekstrem Mematikan Ini
Gelombang panas di India Tewaskan 25 Orang, Begini Cara Warga Atasi Perubahan Cuaca Ekstrem Mematikan Ini
HARIANE – Gelombang panas di India menyebabkan setidaknya 25 warga meninggal dunia, dan sebanyak 65 warga Pakistan harus kehilangan nyawa.
Jumlah korban gelombang panas di India dengan suhu tertinggi selama 122 tahun tersebut diperkirakan lebih banyak dari data resminya.
Gelombang panas di India menjelang musim panas 2022 ini sudah terjadi sejak bulan Maret lalu, lebih awal dibandingkan dengan puncaknya yang biasa terjadi di bulan Juni.
Sebagai langkah antisipasi gelombang panas yang dianggap mematikan ini, berbagai cara dilakukan warga India mulai dari memotong jam belajar di sekolah hingga menyemprotkan fogging air untuk hewan-hewan di kebun binatang.

Suhu Gelombang Panas di India Capai 40 Derajat Celcius

Dilansir dari CBS News, gelombang panas yang terjadi tahun ini di India adalah sebuah anomali iklim yang unik.
Inilah 3 Fakta Asli di Balik Konflik India dan Pakistan, Benarkah Terjadi Karena Perbedaan Agama Saja?
India tidak asing dengan gelombang panas terutama di musim panas yang terjadi setiap tahun. Namun, gelombang panas kali ini datang lebih cepat, dengan durasi yang lebih lama, dan terjadi di lebih banyak wilayah.
Sebagian besar wilayah India disebut mencatat rekor suhu tertinggi pada bulan April yaitu sekitar 37 derajat Celcius.
New Delhi, yang merupakan ibukota India mencatat rekor suhu hingga 43 derajat Celcius selama beberapa hari. Sementara di wilayah Jacobabad dan Nawabshah, Pakistan, menyentuh angka 48 derajat Celcius pada akhir April.
Suhu di malam hari pun tidak terasa sejuk dengan rata-rata berada di level 30 derajat Celcius. Para ahli sepakat bahwa gelombang panas di India ini mematikan karena tubuh manusia yang tidak ada istirahatnya dari serangan hawa bersuhu tinggi.

Masyarakat Diminta Beraktivitas di Dalam Ruangan

gelombang panas di india
Akibat gelombang panas di India penggunaan alat listrik meningkat tajam dan menyebabkan ancaman krisis energi. (Foto: Piqsels)
Ads Banner

BERITA TERKINI

Tabrak Truk, Seorang Pengendara Sepeda Motor Meninggal Dunia

Tabrak Truk, Seorang Pengendara Sepeda Motor Meninggal Dunia

Rabu, 04 Juni 2025
Jaga Ekosistem dan Populasi Penyu, Ratusan Tukik Lekang Dilepasliarkan di Pantai Wediombo

Jaga Ekosistem dan Populasi Penyu, Ratusan Tukik Lekang Dilepasliarkan di Pantai Wediombo

Rabu, 04 Juni 2025
Titiek Soeharto Serahkan Bantuan Alat dan Mesin ke 20 Kelompok Petani di Sleman

Titiek Soeharto Serahkan Bantuan Alat dan Mesin ke 20 Kelompok Petani di Sleman

Rabu, 04 Juni 2025
Simak! Ini Jadwal Layanan Uji KIR di Bantul Jelang Iduladha

Simak! Ini Jadwal Layanan Uji KIR di Bantul Jelang Iduladha

Rabu, 04 Juni 2025
DKPP Bantul Pastikan Hewan Kurban Bagi Masyarakat dalam Kondisi Sehat

DKPP Bantul Pastikan Hewan Kurban Bagi Masyarakat dalam Kondisi Sehat

Rabu, 04 Juni 2025
Catat! Ini Jadwal Melontar Jumrah Jemaah Haji Indonesia

Catat! Ini Jadwal Melontar Jumrah Jemaah Haji Indonesia

Rabu, 04 Juni 2025
DKP Bantul dan BKSDA Sudah Cek Lokasi Kemunculan Buaya di Sungai Progo, Ini ...

DKP Bantul dan BKSDA Sudah Cek Lokasi Kemunculan Buaya di Sungai Progo, Ini ...

Rabu, 04 Juni 2025
Banyak Penyu Bertelur di Pesisi Pantai Gunungkidul, Pemkab Gunungkidul Lakukan Kajian Kawasan Konservasi ...

Banyak Penyu Bertelur di Pesisi Pantai Gunungkidul, Pemkab Gunungkidul Lakukan Kajian Kawasan Konservasi ...

Rabu, 04 Juni 2025
Puncak Haji Sebentar Lagi, Jemaah Diberangkatkan ke Arafah Mulai Hari ini

Puncak Haji Sebentar Lagi, Jemaah Diberangkatkan ke Arafah Mulai Hari ini

Rabu, 04 Juni 2025
Kemenag Gunungkidul Mulai Petakan Pelaksanaan Salat Idul Idha 2025, Diperkirakan Diikuti 300 Ribu ...

Kemenag Gunungkidul Mulai Petakan Pelaksanaan Salat Idul Idha 2025, Diperkirakan Diikuti 300 Ribu ...

Rabu, 04 Juni 2025