Berita , Artikel , Pilihan Editor , Headline

Gelombang panas di India Tewaskan 25 Orang, Begini Cara Warga Atasi Perubahan Cuaca Ekstrem Mematikan Ini

profile picture Dyah Ayu Purwirasari
Dyah Ayu Purwirasari
Gelombang panas di India Tewaskan 25 Orang, Begini Cara Warga Atasi Perubahan Cuaca Ekstrem Mematikan Ini
Gelombang panas di India Tewaskan 25 Orang, Begini Cara Warga Atasi Perubahan Cuaca Ekstrem Mematikan Ini
Dirangkum dari The Washington Post, warga India kini memiliki rutinitas baru termasuk para pekerja pertanian, buruh konstruksi, dan pekerja fisik lainnya.
BACA JUGA : Ngeri! Gunung Sampah Ghazipur Setinggi 73 Meter Terbakar di India, Membuat Udara New Delhi Dipenuhi Racun
Para pekerja harus menyesuaikan diri karena sulit untuk bekerja di bawah suhu tinggi yang berlangsung hingga berbulan-bulan. Bahkan tidak sedikit yang mengalami diare yang merupakan tanda-tanda mengalami heatstroke.
Pemerintah di sebagian negara bagian India utara memotong jam belajar di sekolah agar siswa bisa pulang sebelum pukul 11.00. Aktivitas di luar ruangan seperti upacara atau pelajaran olahraga pun ditiadakan.
Selain itu, pekerja konstruksi di bawah lembaga dari pemerintah yang mengerjakan proyek galian, harus berhenti sebelum tengah hari.
Berdasarkan laporan dari Reuters, kebun binatang di India menyediakan kolam-kolam dan fogging untuk melindungi hewan-hewan dari gelombang panas di India yang disebut sebagai dampak dari perubahan iklim ini.
Imbauan untuk tetap berada di dalam ruangan dan memotong jam kerja terutama para pekerja fisik ternyata berdampak juga terhadap perekonomian India.
Penggunaan listrik di India meningkat tajam yang berujung pada menurunnya stok batu bara yang menjadi 70% sumber daya listrik di India dan berakibat pada pemadaman listrik.
BACA JUGA : Rasisme masih ada, India Tolak Warga Muslim Hingga Larangan Menggunakan Hijab di Lingkungan Sekolah
Gelombang panas juga berdampak pada hasil pertanian, di mana pekerja hanya mampu bekerja selama beberapa jam saja sebelum tengah hari. Selain itu, tanaman juga sulit bertahan hidup di cuaca dengan suhu tinggi.
Gelombang panas di India dikhawatirkan akan berdampak pada langkanya bahan makanan dalam negeri apabila kondisi iklim seperti ini terjadi lagi tahun depan. ****
Ads Banner

BERITA TERKINI

Hari ke 33 Operasional Haji 1446 H, Jumlah Jemaah Wafat Tergolong Tinggi

Hari ke 33 Operasional Haji 1446 H, Jumlah Jemaah Wafat Tergolong Tinggi

Selasa, 03 Juni 2025
Bejat, Pria di Garut Cabuli 10 Anak Dibawah Umur

Bejat, Pria di Garut Cabuli 10 Anak Dibawah Umur

Selasa, 03 Juni 2025
Duh! Polres Bantul Sita Ribuan Botol Miras Hasil Operasi Januari-Mei 2025

Duh! Polres Bantul Sita Ribuan Botol Miras Hasil Operasi Januari-Mei 2025

Selasa, 03 Juni 2025
Harga Emas Antam Hari ini Selasa 3 Juni 2025 Naik Fantastis, Berikut Info ...

Harga Emas Antam Hari ini Selasa 3 Juni 2025 Naik Fantastis, Berikut Info ...

Selasa, 03 Juni 2025
Harga Emas Perhiasan Hari ini Selasa 3 Juni 2025 Stabil, Cek Rincian Lengkapnya ...

Harga Emas Perhiasan Hari ini Selasa 3 Juni 2025 Stabil, Cek Rincian Lengkapnya ...

Selasa, 03 Juni 2025
Waspadai Kasus Covid Baru, Dinkes Bantul Mulai Sosialisasi ke Fasyankes

Waspadai Kasus Covid Baru, Dinkes Bantul Mulai Sosialisasi ke Fasyankes

Senin, 02 Juni 2025
Persiapan Puncak Haji, PPIH Ingatkan Jemaah Bawa Barang Ini Saat Wukuf

Persiapan Puncak Haji, PPIH Ingatkan Jemaah Bawa Barang Ini Saat Wukuf

Senin, 02 Juni 2025
Pemda DIY Mulai Proses Relokasi TKP ABA ke Kotabaru

Pemda DIY Mulai Proses Relokasi TKP ABA ke Kotabaru

Senin, 02 Juni 2025
Kemunculan Buaya di Sungai Progo Pandak Bantul Gegerkan Warga

Kemunculan Buaya di Sungai Progo Pandak Bantul Gegerkan Warga

Senin, 02 Juni 2025
Kecelakaan Maut di Pemalang Hari ini, Pemotor Tewas Terlindas Truk

Kecelakaan Maut di Pemalang Hari ini, Pemotor Tewas Terlindas Truk

Senin, 02 Juni 2025