Jokowi Bertemu Presiden Filipina Marcos Jr, Bahas 3 Hal Ini
HARIANE - Jokowi bertemu presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr pada Senin, 5 September 2022 untuk kunjungan kenegaraan yang berfokus pada penguatan pertahanan, perdagangan dan hubungan lain antar negara.
Jokowi bertemu presiden Filipina Marcos Jr yang merupakan putra dari mendiang penguasa yang digulingkan dalam pemberontakan rakyat 36 tahun lalu.
Indonesia menjadi perjalanan resmi pertama Marcos Jr ke luar negeri sejak kemenangan dalam pemilu pada Mei 2022 lalu.
Melansir dari laman laman Setkab RI, dalam agenda Jokowi bertemu presiden Filipina, dikatakan bahwa para pemimpin telah menandatangani perjanjian kerja sama pertahanan dan keamanan.
BACA JUGA : Inilah 5 Fakta Unik Pemerintahan Marcos di Filipina, Memulai Lembaran Baru Setelah DigulingkanHal ini meliputi rencana aksi diplomatik lima tahun, serta sepakat untuk mempercepat dan meninjau pengaturan perbatasan laut. Perdagangan antar negara telah meningkat hampir 50 persen dibandingkan tahun lalu, menurut Jokowi, perdagangan perbatasan untuk dikembangkan lebih lanjut dan jalur transportasi direvitalisasi. Dalam pertemuan kedua pemimpin di Istana Negara di Bogor, Marcos mengatakan bahwa kedua negara berkomitmen untuk menjaga stabilitas regional melalui pengelompokan regional 10 anggota, Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Asean). “Kami juga berbicara panjang lebar tentang peran yang kami yakini Asean harus mainkan saat kami menghadapi kesulitan, pada waktu yang sangat bergejolak dalam geopolitik, tidak hanya di kawasan kami, tetapi juga di seluruh dunia,” ucap Marcos. “Kami sepakat bahwa Asean akan menjadi agen utama dalam perubahan yang ingin kami lihat untuk terus membawa perdamaian ke negara kami,” tambahnya. Kunjungan tersebut juga akan menjadi kesempatan bagi presiden baru Filipina untuk melobi Jokowi pada kasus Mary Jane Veloso, orang Filipina yang dihukum mati di Indonesia karena penyelundupan narkoba, meskipun tidak ada bahasan yang secara terbuka menyebutkan kasus tersebut. Pada saat Jokowi bertemu Presiden Filipina, mereka berbagi keprihatinan keamanan bersama dengan bom bunuh diri di kedua negara, termasuk di gereja-gereja, dalam beberapa tahun terakhir.