Kasus COVID 19 di Korea Utara Disangsikan Datanya, Ini Klaim Korea Utara
Pada April 2020, salah satu media asing menyebutkan bahwa pada Maret 2020 ada 23 orang yang meninggal di Korea Utara karena COVID 19.
Tetapi, hal ini berbeda dengan pernyataan Korea Utara tahun 2020, yang mengatakan tidak adanya kasus COVID 19.
Pada akhir April 2022, Korea Utara mengatakan 1,5 juta orang di Korea Utara mengalami demam.
Namun, akhirnya kasus demam yang ada Korea Utara mengalami penurunan yang signifikan.
Hal ini tampaknya disangsikan oleh seorang profesor Korea Selatan karena dianggap tidak realistis.
BACA JUGA : Dancer Kejatuhan TV Raksasa saat Konser, Begini Kronologinya“Jika berbicara secara realistis, ratusan dari ribuan kasus demam menjadi 0 kurang dari 3 bulan merupakan hal yang mustahil,”ujar Lee Yo Han, seorang profesor dari Sekolah Pascasarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Ajou Korea Selatan. Menurut pihak lain, Korea Utara juga diperkirakan akan mengumumkan nol kasus lagi, agar bisa membangun citra dan mengumpulkan banyak dukungan publik untuk mengatasi kesulitan ekonomi. “Di Korea Utara, perawatan kesehatan publik dan politik tidak bisa dipisahkan satu sama lain, dan aspek ini terungkap lagi dalam wabah COVID 19 nya,”kata Ahn Kyung Su, Kepala DPRKHEALTH.ORG, sebuah laman yang fokus membahas masalah kesehatan di Korea Utara. “Sejak mereka mengawalinya dengan manipulasi data, mereka sekarang juga mengakhiri wabah dengan manipulasi data juga,”tambahnya. Itulah pernyataan mengenai kasus COVID 19 di Korea Utara dari Korea Utara dan pihak yang menyangsikannya.****