HARIANE - Kasus kematian ternak akibat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terjadi di Kulon Progo. Karena itu, Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo terus melakukan antisipasi wabah PMK di wilayahnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo, Drajat Purbadi, menyampaikan bahwa hingga Kamis (13/02/2025) pukul 15.00 WIB, kasus PMK di Kulon Progo mencapai 65 sapi. Dari jumlah tersebut, sebanyak dua ekor sapi dilaporkan mati.
"Ternak yang sembuh ada 36 sapi. Hingga kini masih ada 27 sapi yang sakit," ujar Drajat, Jumat (14/02/2025).
Drajat menambahkan bahwa dua ekor sapi yang mati tersebut berasal dari Kalurahan Karangsewu, Galur, dan Kalurahan Sidorejo, Lendah.
"Hingga kini, sebaran kasus sudah mencapai 12 kapanewon di Kulon Progo," ujar Drajat.
Drajat menjelaskan bahwa salah satu pemicu bertambahnya kasus adalah meningkatnya jumlah ternak yang dibeli masyarakat sebagai persiapan untuk Hari Raya Iduladha.
"Idul Adha tinggal dua bulan lagi, sehingga banyak pedagang yang menyetok ternak," jelas Drajat.
Di sisi lain, aktivitas jual beli di Pasar Hewan Pengasih kembali dibuka setelah sempat ditutup pada 25 Januari hingga 7 Februari 2025.
"Kami memastikan aktivitas jual beli hewan ternak di Pasar Hewan Pengasih tetap berjalan aman. Kami melakukan disinfeksi sebelum dan sesudah aktivitas pasar. Kami juga memeriksa kesehatan hewan ternak sebelum masuk pasar, termasuk pengecekan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH)," tutur Drajat.****