Berita , Nasional
Kemenkes Bentuk Pusat Bedah Robotik Indonesia untuk Mendukung Pelayanan Bedah Jarak Jauh
Hanna
Kemenkes Bentuk Pusat Bedah Robotik Indonesia untuk Mendukung Pelayanan Bedah Jarak Jauh
Di mana selanjutnya kurikulum pelatihan bedah robotik akan tersertifikasi dan terakreditasi.
Sehingga ke depan diharapkan keahlian bedah robotik direkomendasikan masuk ke dalam kurikulum pendidikan spesialis dokter bedah di Indonesia.
Program ini mendukung transformasi layanan sekunder berbasis teknologi kesehatan melalui layanan operasi atau bedah jarak jauh.
Kedepannya teknologi ini dapat menurunkan pasien rujukan ke RS tipe A atau RS Rujukan Nasional dengan pelayanan bedah jarak jauh.
BACA JUGA : Surakarta Siapkan 7 Rumah Sakit Rujukan Covid-19, Berikut DaftarnyaDokter Ahli Bedah Robotik di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Dr. Reno Rudiman, mengatakan program robotic telesurgery telah berjalan di RSHS sejak 2020. Robotic Sina misalnya, robot bedah yang ada di RS Hasan Sadikin itu melakukan pembedahan menggunakan instrumen modular masing-masing tower, sehingga pergerakannya lebih fleksibel. "Instrumen yang digunakan Sina memiliki ukuran 5 mm sehingga luka yang diakibatkan operasi bisa lebih minimally invasive lagi,” ucap Dr. Reno. Proyek robotic telesurgery merupakan contoh konkret dari transformasi sistem kesehatan yang diinisiasi oleh Kemenkes. 4 pilar transformasi kesehatan yang dimaksud, antara lain : Transformasi Layanan Rujukan, Pembiayaan Kesehatan, Ketahanan Industri Alkes, dan SDM Kesehatan. Dimana untuk mengimplementasikan Pusat Bedah Robotik Indonesia ini membutuhkan komitmen besar dari semua stakeholders seperti, Kementerian Kesehatan, Rumah Sakit, Universitas dan Industri Alkes BUMN.****