Berita , D.I Yogyakarta

Kolaborasi Greenpeace dan Seniman di ARTJOG, Beri Pesan Ajakan untuk Hormati Batasan Alam agar Ciptakan Kesejahteraan

profile picture Ica Ervina
Ica Ervina
Kolaborasi Greenpeace dan Seniman di ARTJOG, Beri Pesan Ajakan untuk Hormati Batasan Alam agar Ciptakan Kesejahteraan
Meet The Artist bersama Engagment Deputy Director Greenpeace Indonesia Danang Nugroho, Kurator ARTJOG 2024 Ignatia Nilu, dan Kanoko Takaya. (Foto: Hariane/Ica Ervina)

HARIANE - Sadar akan pentingnya menjaga keseimbangan manusia dengan alam sebagai upaya mencapai kesejahteraan. Kali ini Greenpeace bekerja sama dengan ARTJOG, salah satu pameran seni rupa dan pertunjukan terbesar di Indonesia, untuk menampilkan pesan penting tentang merawat Bumi dan mensejahterakan manusia lewat karya Ines Katamso dan Kanoko Takaya.

Kepala Greenpeace Indonesia, Leonard Simanjuntak mengatakan kerja sama ini dilakukan karena Greenpeace yakin seni adalah medium yang efektif untuk menyampaikan pesan yang kompleks Berkat kemampuannya untuk menghasilkan banyak interpretasi dan mendorong semangat perubahan kepada para penikmatnya.

“Greenpeace sudah sejak lama menggabungkan seni dan aktivisme karena kami percaya seni memiliki kekuatan untuk menginspirasi perubahan lingkungan dan sosial. Kolaborasi kami dengan Ines Katamso dan Kanoko Takaya di ARTJOG 2024 menjadi peluang untuk mendorong masyarakat, terutama anak muda, untuk menjaga Bumi dari kerusakan demi menciptakan kehidupan yang lebih sejahtera,” ujar Leonard.

Melalui kolaborasi ini, ia juga berharap karya yang ditampilkan Ines dan Kanoko mampu membuat para pengunjung berefleksi tentang makna kesejahteraan dan kebahagiaan yang sebenarnya, yang tak hanya dihitung secara materi, namun juga memperhitungkan upaya-upaya merawat Ibu Bumi tercinta.

ARTJOG 2024 mengusung tema Motif: Ramalan dan menampilkan karya-karya dari 48 seniman dewasa individu maupun kelompok dari dalam dan luar negeri, serta 36 anak dan remaja. Tema ramalan ini bertujuan untuk merefleksikan ramalan para peramal di masa lalu, serta menawarkan kesempatan untuk membayangkan kembali gambaran peristiwa dan harapan menuju hari esok

Kolaborasi Seniman sebagai Alat Refleksi Diri dan Lingkungan

Greenpeace berkolaborasi dengan dua seniman muda kenamaan asal Bali, Ines Katamso dan Kanoko Takaya, untuk menampilkan refleksi tentang batasan Bumi, keserakahan manusia dan harmoni dalam perubahan.

Melalui karya Ines yang berjudul “Post Strata”, seniman kelahiran tahun 1990 ini tak hanya menyajikan karya visual yang menarik, tapi juga mengajak para penikmat karyanya untuk merenung tentang penggunaan bahan baku berkualitas rendah yang mendominasi barang-barang yang kita gunakan sehari-hari. 

Karya Ines di buat melalui penggunaan plastik daur ulang dan puing-puing konstruksi, ia membentuk relief “fosil” yang mengeksplorasi bagaimana bahan baku berkualitas rendah tersebut, termasuk plastik, menjadi bagian tak terhapuskan dari catatan peradaban manusia.

Ketertarikannya pada paleontologi mendorong Ines untuk memberikan ramalannya tentang masa depan Bumi yang terus dipaksa melewati batasnya demi memuaskan keinginan dan keserakahan manusia. Plastik dan material murahan yang digunakan saat ini pun menandakan punahnya upaya perawatan dan pemeliharaan keseimbangan antara alam dan manusia.

Karya Seniman Ines berkolaborasi dengan Greenpeace di ARTJOG. (foto: Hariane/Ica Ervina) 

Sementara itu, kolaborasi Greenpeace dengan Kanoko mengajak kita untuk membayangkan masa depan di mana manusia mampu menghormati batasan-batasan alam. Lekukan garis dan warna-warna lembut yang kerap ditampilkan seniman kelahiran Kyoto, Jepang ini mengajak kita untuk beradaptasi dan hidup dengan limitasi yang dimiliki planet kita tercinta.

Ads Banner

BERITA TERKINI

Pengemudi Fortuner yang Tabrak Dua Warga di JJLS Gunungkidul Tidak Ditahan, Polisi : ...

Pengemudi Fortuner yang Tabrak Dua Warga di JJLS Gunungkidul Tidak Ditahan, Polisi : ...

Rabu, 18 September 2024 06:07 WIB
Bukan Bunuh Diri, Ternyata Guru SMP di Banjarnegara Tewas Dibunuh

Bukan Bunuh Diri, Ternyata Guru SMP di Banjarnegara Tewas Dibunuh

Selasa, 17 September 2024 23:03 WIB
Mahkamah Agung Bantah Adanya Dugaan Korupsi Pemotongan Honorarium

Mahkamah Agung Bantah Adanya Dugaan Korupsi Pemotongan Honorarium

Selasa, 17 September 2024 21:08 WIB
Kronologi Pembacokan Mahasiswa Udinus di Semarang, Sempat Diikuti Sebelum Dihabisi

Kronologi Pembacokan Mahasiswa Udinus di Semarang, Sempat Diikuti Sebelum Dihabisi

Selasa, 17 September 2024 21:06 WIB
Keracunan Massal di Gunungkidul, Belasan Orang Dirawat

Keracunan Massal di Gunungkidul, Belasan Orang Dirawat

Selasa, 17 September 2024 17:51 WIB
Libur Panjang Maulid Nabi, Destinasi Pantai di Gunungkidul Masih Jadi Favorit Wisatawan

Libur Panjang Maulid Nabi, Destinasi Pantai di Gunungkidul Masih Jadi Favorit Wisatawan

Selasa, 17 September 2024 17:18 WIB
IPM Bantul Lampaui Rata-Rata Nasional dan DIY, Bupati: Ini Salah Satu Indikator Keberhasilan ...

IPM Bantul Lampaui Rata-Rata Nasional dan DIY, Bupati: Ini Salah Satu Indikator Keberhasilan ...

Selasa, 17 September 2024 15:44 WIB
Tekan Angka Kematian Ibu Hamil, Dinkes Bantul Luncurkan Aplikasi Basuh Tapak Kaki Ibu

Tekan Angka Kematian Ibu Hamil, Dinkes Bantul Luncurkan Aplikasi Basuh Tapak Kaki Ibu

Selasa, 17 September 2024 15:40 WIB
KPU Gunungkidul Gandeng Kundha Kabudayan Sosialisasikan Pilkada 2024 Melalui Kesenian

KPU Gunungkidul Gandeng Kundha Kabudayan Sosialisasikan Pilkada 2024 Melalui Kesenian

Selasa, 17 September 2024 10:08 WIB
Ngeri! Mahasiswa Tewas Dibacok Gangster di Semarang, Korban Warga Jepara

Ngeri! Mahasiswa Tewas Dibacok Gangster di Semarang, Korban Warga Jepara

Selasa, 17 September 2024 09:51 WIB