Kronologi Tragedi Kanjuruhan Menurut Tersangka Abdul Haris, Singgung Soal Tragedi Serupa Tahun 2018
Namun setelah Arema FC mengalami kekalahan, Abdul mengatakan tugas Panpel adalah melakukan evakuasi para pemain baik Arema FC maupun lawan, dalam hal ini Persebaya.Ia pun segera masuk ke ruang ganti untuk memastikan proses evakuasi berjalan dengan baik. Setelah memastikan pemain sudah dievakuasi untuk kembali ke hotel, Abdul Haris kembali masuk ke dalam stadion dan sudah mendapati suasana yang ricuh.
“Dan ada beberapa penembakan gas air mata di yang saya lihat juga di pinggir lapangan ada, di Pintu 13 ada, di pintu jalur evakuasi 12 – 13 juga ada,” ungkap Abdul yang mengungkapkan keponakan SMP-nya juga menjadi salah satu korban jiwa tragedi Kanjuruhan.Karena suasana yang penuh dengan kepanikan, Abdul mengungkapkan dirinya berusaha untuk mencari bantuan agar segera dikirim tambahan mobil ambulance.Ia pun menginstruksikan agar Aremania yang terjebak di dalam lapangan segera ditarik masuk ke dalam.“Akhirnya saya masuk ke dalam, di situ sudah banyak adik-adik kita, saudara-saudara kita bergelatakan tanpa bisa apa yang harus saya perbuat,” cerita Abdul dengan suara tercekat.Pintu stadion yang tertutup menjadi salah satu penyebab dari banyaknya korban jiwa tragedi Kanjuruhan 2022. (Foto: Twitter/@Lakicurhat1)Berdasarkan kronologi tragedi Kanjuruhan versi Abdul Haris, akibat dari kericuhan di dalam stadion beberapa korban mengalami lebam pada wajahnya, hingga tidak bisa bernapas.Melihat dampak dari gas air mata yang sebegitu parahnya dan dirasa tidak biasa, Abdul Haris meminta agar ada penyidikan yang mengecek kualitas gas air mata yang digunakan polisi.“Saya mohon atas nama kemanusiaan, saya tidak menunjuk menyalahkan siapapun tapi atas nama kemanusiaan dari lubuk hati yang terdalam saya minta diperiksa gas air mata itu, gas air mata yang seperti apa,” ujar Abdul.
Abdul Haris menyebutkan efek gas air mata yang ia rasakan pada tragedi Kanjuruhan berbeda dibandingkan dengan yang pernah dialami pada insiden Arema FC vs Persib Bandung pada 15 April 2018.