Jateng
Layanan Jasa Antar Jemput Mancing Tambaklorok, 25 Tahun Pengabdian Menerjang Gelombang
HARIANE - Bukan hanya sekedar Kampung Nelayan, ada sisi lain masyarakat yang mengabdi pada laut layaknya jasa antar jemput mancing Tambaklorok.
Jasa antar jemput mancing atau biasa disingkat AJM adalah salah satu pekerjaan yang dapat ditemukan di Kampung Bahari Tambaklorok.
Siapa sangka, para pekerjanya telah lama mengabdi pada laut dan para pemancing. Salah satunya Sukron Aisyah, lelaki paruh baya yang bekerja 25 tahun menjadi AJM.
Meskipun berasal dari Demak, dirinya mengaku telah lama tinggal di pesisir utara Semarang tersebut.
Naik Turunnya Jasa Antar Jemput Mancing Tambaklorok
Selama menjadi AJM, Sukron menjelaskan telah terjadi banyak perubahan di sekitar tempat tinggalnya. Mulai dari tingkat pengunjung yang hadir dan faktor turunnya intensitas melaut akibat cuaca.
"Dulu, pengunjung atau pemancing itu banyak, Mas. Sehari ya pasti penuh kapalnya. Kalau sekarang, satu dua orang saja mau tidak mau harus di antar ke Rumpon Pancing," tutur Sukron saat diwawancarai Hariane.
Apabila tidak mengantar, tentu seharian dirinya tak mendapat sepeser pun lembar uang. Berapa pun pemancing yang ada harus diantarnya ke tengah Rumpon.
Rumpon Pancing adalah salah satu tempat khas para pemancing di laut, yang terbuat dari susunan bambu. Rumpon ini nantinya jadi tempat berkumpul para pemancing untuk menangkap ikan di tengah laut.
Berbekal uang sejumlah Rp. 25.000, para pemancing akan mendapatkan jasa antar jemput dari tepian hingga ke Rumpon. Harga yang tergolong murah dan masih dapat dijangkau orang-orang yang hobi memancing.
"Kapasitas kapal ini, mas bisa mencapai 25 orang. Dulu sering borongan segitu banyak untuk para pemancing," ucap Sukron.