Jateng

Layanan Jasa Antar Jemput Mancing Tambaklorok, 25 Tahun Pengabdian Menerjang Gelombang

profile picture Tim Red 5
Tim Red 5
Jasa Antar Jemput Mancing Tambaklorok
Sosok Sukron Aisyah, mengabdi 25 tahun sebagai penerima jasa antar jemput pemancing di Tambaklorok. (Foto: Hariane/Rizky Riawan)

Hasil tangkapan para pemancing di Rumpon beraneka ragam, mulai dari Kerapu hingga ikan-ikan kecil dapat dijumpai. Beberapa ranting pohon besar dan rumah ikan buatan dibuat di tengah Rumpon sebagai rumah ikan-ikan yang akan dipancing.

Meskipun terlihat sederhana, Rumpon tersebut memakan biaya yang cukup besar dalam pembuatannya. Sukron bercerita jika belum lama ini ada Rumpon-rumpon yang amblas karena gelombang, dan biaya operasional membuatnya kembali sangatlah banyak.

"Baru kemarin itu Mas, rusak kena gelombang. Sekali renovasi atau buat bisa habis 20 juta," ucapnya.

Kehidupan AJM dan Tradisi yang Masih Dijaga Masyarakat Pesisir

Potret masyarakat pesisir di Tambaklorok, Semarang. (Foto: Hariane/Rizky Riawan)

Tidak jauh berbeda dari banyaknya masalah yang dihadapi orang-orang pesisir, ganasnya abrasi laut melahap inci demi inci pemukiman masyarakat.

Rumah dari Sukron pun tidak luput dari bencana alam tersebut. Dirinya mengaku selama 25 tahun lebih telah melakukan renovasi rumah sebanyak empat Kali.

Meninggikan rumah seakan budaya dari tahun ke tahun, yang juga mengikis jumlah masyarakat yang tinggal di sana.

"Di sini ya kalau mau hidup harus bisa renovasi rumah. Kalau tidak bisa ya pasti amblas, pindah sendiri jadinya," tegas Sukron.

Di antara polemik hidup masyarakatnya, masih ada tradisi turun temurun yang tetap dijaga dan dilakukan. Salah satunya 'Sedekah Laut' atau 'Larung Saji Kepala Kerbau'. Bagi masyarakat pesisir, hal tersebut dipercaya sebagai rasa syukur terhadap laut yang memberikan kehidupan mereka setiap harinya.

Termasuk salah satunya orang-orang seperti Sukron, yang bekerja tidak hanya sebagai Nelayan.

Pekerjaannya sebagai jasa antar jemput mancing Tambaklorok mau tidak mau harus cukup. Melangkah di tapal batas ekonomi dan mimpi hidup yang kian meredup.****

Ads Banner

BERITA TERKINI

Fakta Kasus Kekerasan Seksual di UGM: Dosen Terbukti Bersalah, Ini Sanksinya

Fakta Kasus Kekerasan Seksual di UGM: Dosen Terbukti Bersalah, Ini Sanksinya

Senin, 07 April 2025
Tabrakan di Jalan Parangtritis Bantul, Remaja 15 Tahun Tewas

Tabrakan di Jalan Parangtritis Bantul, Remaja 15 Tahun Tewas

Senin, 07 April 2025
Lahan Pertanian di Jogja terbatas, Hasto Wardoyo Inisiasi Program Food Bank

Lahan Pertanian di Jogja terbatas, Hasto Wardoyo Inisiasi Program Food Bank

Senin, 07 April 2025
Pemkab Gunungkidul Sebut Belum Bisa Realisasikan Program Sekolah Rakyat

Pemkab Gunungkidul Sebut Belum Bisa Realisasikan Program Sekolah Rakyat

Senin, 07 April 2025
Sejumlah Balon Udara Misterius Jatuh di Perairan Pantai Gunungkidul, Petugas Satlinmas Disiagakan

Sejumlah Balon Udara Misterius Jatuh di Perairan Pantai Gunungkidul, Petugas Satlinmas Disiagakan

Senin, 07 April 2025
Kecelakaan di Magelang Hari ini Tewaskan Pejalan Kaki, Begini Kronologinya

Kecelakaan di Magelang Hari ini Tewaskan Pejalan Kaki, Begini Kronologinya

Senin, 07 April 2025
Sejarah Tradisi Menikah di Bulan Syawal dan Hukumnya dalam Islam

Sejarah Tradisi Menikah di Bulan Syawal dan Hukumnya dalam Islam

Senin, 07 April 2025
Panen Raya Serentak: Sleman Dipilih Pemerintah Pusat, Begini Kata Wabup

Panen Raya Serentak: Sleman Dipilih Pemerintah Pusat, Begini Kata Wabup

Senin, 07 April 2025
Update Kasus Tabrak Lari di Semarang, Keluarga Pelaku Janji Tanggungjawab

Update Kasus Tabrak Lari di Semarang, Keluarga Pelaku Janji Tanggungjawab

Senin, 07 April 2025
Jumlah Pemudik di Gunungkidul Turun 19 Persen, Inikah Penyebabnya ?

Jumlah Pemudik di Gunungkidul Turun 19 Persen, Inikah Penyebabnya ?

Senin, 07 April 2025