Artikel
Sengit! Marine Le Pen dan Macron Bersaing Jadi Presiden Prancis 2022, Pengaruhi Politik Dunia dan Pasar Global
Rizky Riawan Nursatria
Le Pen dan Macron Bersaing Jadi Calon Presiden Prancis 2022. (Foto: Unsplash/Julien Tromeur)
Dikutip dari Daily Mail, survei minggu ini menunjukkan bahwa lebih dari setengah (56 persen) pemilih berusia 18 hingga 24 tahun akan mendukung Le Pen. Dalam kampanyanye, Le Pen telah berjanji untuk melarang imigrasi, menegaskan kembali identitas nasional Prancis dan Muslim yang baik yang mengenakan jilbab di depan umum.
Hal ini kian meruncing setelah kejadian Invasi Rusia dan Ukraina. Ditengarai kebijakan Macron saat perang di Ukraina membuat Elektabilitasnya terguncang. Dibandingkan melawan Jacques Chirac pada tahun 2002, persaingan ini jauh lebih ketat.
Jajak pendapat lain memproyeksikan Le Pen mengambil 47 persen suara dari 53 suara Macron di antara populasi pemilih. Jarak yang jauh lebih dekat daripada ketika Presiden Macron mengalahkannya dalam pemilihan lima tahun lalu.
BACA JUGA : Rating Insert Turun Drastis Jadi 1 Persen Usai Posting Foto Diduga Ilegal, Warganet: The Power of Army
Fakta Marine Le Pen dan Macron bersaing jadi Presiden Prancis 2022
Kampanye Le Pen telah terperosok oleh tuduhan rasisme yang disebarkan oleh Macron. Pada minggu ini menurut Daily Mail, masyarakat mengecam klaim Presiden yang 'sangat keterlaluan' dan 'sangat agresif'. Para ahli mengklaim kemenangan untuk Le Pen akan menjadi kemenangan bagi kekuatan nativisme dan populisme sayap kanan di Prancis. Kejadian ini akan mengirimkan gelombang kejutan politik ke seluruh Eropa dan pasar keuangan global. Dilansir dari New York Times, Macron tidak tinggal diam terhadap persaingannya. Menurut Macron, Le Pen disebut-sebut dekat dengan Putin dan invasi di Ukraina. Meskipun begitu, seperti yang diutarakan sebelumnya klaim tersebut dianggap agresif dan tidak berdasar. Perang argumen silih berganti menghiasi masa kampanye Calon Presiden Prancis 2022. Marine Le Pen dan Macron bersaing jadi Presiden Prancis 2022 jadi kisah yang retoris. Sepanjang jalan demokrasi negara-negara Eropa, pemilihan Presiden akan dihiasi dengan berbagai kejutan. Adanya manuver politik dan lain sebagainya akan jadi panggung besar pemilu Prancis tahun ini.****BACA JUGA : Situasi Geopolitik Rusia dan Ukraina Tahun 2022 Kian Memanas, Jokowi: Berpengaruh ke Indonesia