Berita , D.I Yogyakarta

Marak Pembakaran Sampah di Jogja, Pakar UGM: Picu Banyak Penyakit

profile picture Ica Ervina
Ica Ervina
Pakar UGM sebut Pembakaran Sampah Picu Banyak Penyakit
Pakar UGM sebut pembakaran sampah picu banyak penyakit dalam pembicaraan Pojok Bulaksumur UGM. (Foto: Hariane/Ica Ervina)

HARIANE- Akibat penutupan TPA Piyungan Bantul hingga saat ini, masyarakat lebih memilih membakar sampah yang dinilai lebih mudah dan cepat.

Tindakan itu menjadi sorotan karena dampak dari pembakaran sampah yang menyebabkan polusi udara. 

Pakar penyakit dalam sekaligus Akademisi Universitas Gadjah Madha (UGM) , Ika Trisnawati mengungkapkan bahwa tindakan tersebut dapat menggangu kesehatan. 

Berdasarkan paparannya, imbas pembakaran sampah ternyata dapat menghasilkan zat-zat beracun dan berbahaya bagi tubuh manusia. Terutama hasil pembakaran sampah anorganik seperti plastik atau karet.

"Pembakaran sampah plastik dan karet akan menghasilkan carbon black yang jika masuk ke dalam paru-paru dalam jangka panjang akan membentuk plak di alveoli dan berujung pada tumbuhnya sel kanker," ujar Ika dalam acara Pojok Bulaksumur UGM Yogyakarta, Senin 21 Agustus 2023.

Tak hanya zat berbahaya, terdapat partikel kecil dalam asap yang jika terhirup secara sengaja maupun tidak akan memengaruhi kesehatan, terutama pada sistem pernapasan.

Pembakaran Sampah Picu Penyakit Serius

Menurutnya, dampak dari pembakaran sampah juga berisiko meningkatkan penyakit kanker akibat zat berbahaya. Tidak hanya menyerang paru-paru, namun juga bagian tubuh lainnya. 

Selain itu, asap yang pekat juga dapat menyebabkan iritasi jika terkena mata dan menyebabkan mata perih, berair, serta merah.

Sedangkan apabila terhirup oleh manusia, ia menegaskan dapat menyebabkan gangguan pada mulut, hidung, dan tenggorokan.

"Pembakaran sampah bisa menyebabkan batuk-batuk, kesulitan bernapas, dan sensasi seperti tercekik di tenggorokan," ujarnya. 

Ika juga menyebutkan penyakit lain dampak dari membakar sampah baik organik dan anorganik seperti rusaknya kulit, paparan dioksin, furan, dan zat berbahaya lainnya yang dapat menyebabkan lesi kulit.****

Ads Banner

BERITA TERKINI

Kemenag Yogyakarta Tak Larang Takbir Idul Adha, Asalkan…

Kemenag Yogyakarta Tak Larang Takbir Idul Adha, Asalkan…

Kamis, 05 Juni 2025
Muhammadiyah DIY Siapkan 1.309 Lokasi Sholat Idul Adha, Kota Yogya Ada 220 Titik

Muhammadiyah DIY Siapkan 1.309 Lokasi Sholat Idul Adha, Kota Yogya Ada 220 Titik

Kamis, 05 Juni 2025
Awas! Data Diri Bisa Jebol, Masyarakat Diimbau Waspadai Penipuan Berkodus Aktivasi IKD

Awas! Data Diri Bisa Jebol, Masyarakat Diimbau Waspadai Penipuan Berkodus Aktivasi IKD

Kamis, 05 Juni 2025
Si Bagong, Sapi Kurban Milik Presiden Prabowo Diserahkan Bupati Bantul untuk Warga di ...

Si Bagong, Sapi Kurban Milik Presiden Prabowo Diserahkan Bupati Bantul untuk Warga di ...

Kamis, 05 Juni 2025
Viral Video Jemaah Haji Terlantar di Arafah Gegara Tak Dapat Tenda

Viral Video Jemaah Haji Terlantar di Arafah Gegara Tak Dapat Tenda

Kamis, 05 Juni 2025
Panen Raya Jagung Serentak, Polresta Sleman Manfaatkan Lahan Tidur Jadi Produktif

Panen Raya Jagung Serentak, Polresta Sleman Manfaatkan Lahan Tidur Jadi Produktif

Kamis, 05 Juni 2025
Refleksi Idul Adha, Haedar Nashir: Ibadah Kurban Momentum Membebaskan Diri dari Pesona Duniawi

Refleksi Idul Adha, Haedar Nashir: Ibadah Kurban Momentum Membebaskan Diri dari Pesona Duniawi

Kamis, 05 Juni 2025
Emosi Tak Diberi Makan, Pemuda Tega Aniaya Wanita di Ciamis Hingga Tewas

Emosi Tak Diberi Makan, Pemuda Tega Aniaya Wanita di Ciamis Hingga Tewas

Kamis, 05 Juni 2025
Pemkot Yogyakarta Terima Bantuan 16 Ekor Sapi, Penggerobak Sampah Dapat Jatah Daging Kurban

Pemkot Yogyakarta Terima Bantuan 16 Ekor Sapi, Penggerobak Sampah Dapat Jatah Daging Kurban

Kamis, 05 Juni 2025
Kurangi Angka Kecelakaan, Dishub Bantul Tambah Marka Zona Selamat Sekolah

Kurangi Angka Kecelakaan, Dishub Bantul Tambah Marka Zona Selamat Sekolah

Kamis, 05 Juni 2025