Berita
16,9 Juta Warga AS Mengalami Kemiskinan dan Sampai Tidak Mampu Membeli Produk Menstruasi: Hawaii Gratiskan Pembalut
Anasya Adeliani
16,9 Juta Warga AS Mengalami Kemiskinan dan Sampai Tidak Mampu Membeli Produk Menstruasi: Hawaii Gratiskan Pembalut
"Hal itu mudah. Tidak ada anak yang terpaksa bolos kelas karena mereka tidak mampu membeli produk menstruasi dan harus tinggal di rumah,” kata Ige di Twitter.
Journal of Global Health Reports mencatat bahwa 16,9 juta orang yang mengalami menstruasi di AS juga hidup dalam kemiskinan.
Sebagai perbandingan, sekitar dua pertiga dari orang-orang ini adalah wanita berpenghasilan rendah yang tidak mampu membeli produk menstruasi, dengan setengahnya harus memilih antara membeli produk menstruasi atau makanan.
Kesulitan membeli produk menstruasi menghalangi perempuan untuk belajar di sekolah atau memaksa mereka untuk bekerja dari rumah.
Hal ini dapat berdampak pada pendidikan dan peluang ekonomi mereka dalam jangka panjang.
Sebelumnya, Skotlandia adalah negara pertama di dunia yang memberikan produk menstruasi gratis kepada wanita.
Kebijakan ini disetujui pada November 2020 oleh anggota parlemen setelah mengesahkan RUU yang disebut RUU Produk menjadi undang-undang.
BACA JUGA : Anomali Data Kemiskinan di JogjaSebelum langkah Hawaii gratiskan pembalut, Skotlandia telah lebih dulu karena untuk mengatasi kemiskinan periode yang telah menjadi isu global. Produk menstruasi seperti pembalut dan tampon tersedia gratis di gedung-gedung publik, termasuk sekolah dan universitas. ****