Berita , Headline
Otopsi Korban Tragedi Kanjuruhan Batal Dilakukan, Ternyata Ini Penyebabnya
Ima Rahma Mutia
Otopsi Korban Tragedi Kanjuruhan Batal Dilakukan, Ternyata Ini Penyebabnya
Perlu diketahui, ekshumasi adalah salah satu metode yang digunakan saat otopsi dengan cara menggali kuburan korban.
Sementara itu, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) menjelaskan pentingnya proses otopsi terhadap korban, yaitu demi kepentingan penyidikan.
Hal ini terjadi karena proses otopsi digunakan untuk mencari tahu penyebab kematian korban tragedi Kanjuruhan.
“Bagi TGIPF ini sangat penting sekali karena apa, isu di luar itu bahwa korban meninggal karena gas air mata seperti itu, ini perlu kita buktikan dengan cara otopsi,” ungkap salah satu anggota TGIPF, Armed Wijaya.
BACA JUGA : Rekonstruksi Tragedi Kanjuruhan, Polri: Memperjelas Fakta di Lapangan“Jadi sangat penting sekali, pertama untuk kelancaran proses penyidikan, kedua meredam isu yang berkembang di masyarakat bahwa kematian korban disebabkan oleh apa. Itu nanti hasil dari otopsi,” imbuhnya. Kombes Pol Dedi Prasetyo juga mengungkapkan bahwa pihaknya masih melakukan koordinasi dengan TGIPF untuk menunggu proses lebih lanjut. Demikian informasi terkait batalnya proses otopsi korban tragedi Kanjuruhan yang seharusnya dilakukan pada 20 Oktober 2022. ****