Berita , Budaya , Pilihan Editor , Headline

Parade Ogoh-ogoh Bali, Parade Menyambut Hari Raya Nyepi

profile picture Ichsan Muttaqin
Ichsan Muttaqin
Parade Ogoh-ogoh Bali, Parade Menyambut Hari Raya Nyepi
Parade Ogoh-ogoh Bali, Parade Menyambut Hari Raya Nyepi
HARIANE – Parade Ogoh-ogoh Bali merupakan parade khas Bali yang biasanya hadir pada perayaan Hari Raya Nyepi yang jatuh pada hari Kamis, 3 Maret 2022, besok.
Parade Ogoh-ogoh Bali dilakukan dengan mengarak Bhuta Kala yang menjadi sumber energi negatif dari diri manusia.
Parade Ogoh-ogoh Bali merupakan tradisi khas Bali yang sudah lama dilakukan namun tak ada catatan pasti mengenai kapan parade Ogoh-ogoh dimulai.
Dilansir dari kanal Youtube Brown Tahta yang berjudul,”Mengejutkan!Ternyata Begini Asal Usul Ogoh-ogoh di Bali!” yang diposting pada tanggal 5 Februari 2022.

Berikut sejarah parade Ogoh-ogoh Bali, parade khas Menyambut Hari Raya Nyepi.

Ogoh-ogoh berasal dari bahasa Bali Kuno yang berarti digoyangkan. Karena saat parade Ogoh-ogoh dilakukan maka Ogoh-ogoh yang diarak akan digoyang-goyangkan.
Ada yang mengatakan bahwa Ogoh-ogoh dibuat pada masa Kerajaan Dalem Balingkang. Saat itu, Ogoh-ogoh dibuat dalam bentuk lembu raksasa yang akan dibakar setelah pemakaiannya.
Ada juga literatur lain yang menyatakan bahwa Ogoh-ogoh dibuat dan diarak pertama kali pada tahun 1980-an. Namun ada pula yang berpendapat bahwa Ogoh-ogoh pertama kali dibuat pada tahun 1976.
BACA JUGA : Prakiraan Cuaca Bali Saat Hari Raya Nyepi Besok Kamis, 3 Maret 2022: Waspadai Hujan Petir di Beberapa Daerah Berikut

Parade Ogoh-Ogoh Bali dan Profesor Ida Bagus Mantra

Parade Ogoh-ogoh menjadi terkenal ke khalayak umum setelah diadakannya PKB atau Pesta Kesenian Bali oleh Almarhum Profesor Ida Bagus Mantra pada tahun 1990.
Ogoh-ogoh menggambarkan kepribadian negatif Bhuta Kala. Kata “Bhuta” berarti kekuatan dan “Kala” berarti alam semesta dan waktu. Kekuatan Bhuta Kala tak terukur dan tak terbantahkan.
Di Bali sendiri dikenal konsep Tri Hita Karana yang berarti tiga konseptual yaitu: Parahyangan (hubungan manusia dengan Tuhan), Pawongan (hubungan sesama manusia), dan Pelemahan (hubungan manusia dengan alam sekitar). Tiga konseptual ini akan membuat dunia Bali secara mitologi menjadi stabil.
Ads Banner

BERITA TERKINI

Gaji Pamong Kalurahan di Gunungkidul Naik Rp 70 Ribu

Gaji Pamong Kalurahan di Gunungkidul Naik Rp 70 Ribu

Sabtu, 18 Januari 2025 17:45 WIB
Tabrakan Motor vs Sepeda Listrik di Demak Memakan Korban Jiwa, Begini Kronologinya

Tabrakan Motor vs Sepeda Listrik di Demak Memakan Korban Jiwa, Begini Kronologinya

Sabtu, 18 Januari 2025 16:16 WIB
Kabar Gembira! Jamaah Indonesia Tak Menempati Mina Jadid saat Puncak Haji

Kabar Gembira! Jamaah Indonesia Tak Menempati Mina Jadid saat Puncak Haji

Sabtu, 18 Januari 2025 15:20 WIB
Harga Emas Perhiasan Hari ini Sabtu 18 Januari 2025 Naik atau Turun? Cek ...

Harga Emas Perhiasan Hari ini Sabtu 18 Januari 2025 Naik atau Turun? Cek ...

Sabtu, 18 Januari 2025 10:36 WIB
Harga Emas Antam Hari ini Sabtu 18 Januari 2025 Turun, Berikut Rinciannya

Harga Emas Antam Hari ini Sabtu 18 Januari 2025 Turun, Berikut Rinciannya

Sabtu, 18 Januari 2025 10:35 WIB
DLH Cabut Laporan, Pelaku Pencurian Kayu di Gunungkidul Dibebaskan

DLH Cabut Laporan, Pelaku Pencurian Kayu di Gunungkidul Dibebaskan

Sabtu, 18 Januari 2025 08:22 WIB
Garuda Pertiwi Melangkah Mantap Menuju Piala Asia Futsal Wanita 2025, Siap rebut Juara ...

Garuda Pertiwi Melangkah Mantap Menuju Piala Asia Futsal Wanita 2025, Siap rebut Juara ...

Jumat, 17 Januari 2025 21:54 WIB
Hasil Kualifikasi Piala Asia Futsal Wanita 2025: Indonesia Cukur India 6-0

Hasil Kualifikasi Piala Asia Futsal Wanita 2025: Indonesia Cukur India 6-0

Jumat, 17 Januari 2025 18:42 WIB
Pelaku Pencurian Kayu di Gunungkidul Ajukan Permohonan, Polisi Tangguhkan Penahanan

Pelaku Pencurian Kayu di Gunungkidul Ajukan Permohonan, Polisi Tangguhkan Penahanan

Jumat, 17 Januari 2025 16:55 WIB
Guru Besar UGM Setujui Usulan Program MBG Pakai Dana Zakat, Asalkan Akuntanbilitasnya Tetap ...

Guru Besar UGM Setujui Usulan Program MBG Pakai Dana Zakat, Asalkan Akuntanbilitasnya Tetap ...

Jumat, 17 Januari 2025 15:54 WIB