Berita , Nasional
Pembukaan Sekolah Tani Nasional 2025, Budi Djiwandono: Petani Butuh Peremajaan
HARIANE- Sekolah Tani Nasional 2025 merupakan gagasan Pemuda Tani yang tahun ini digelar beberapa hari di Jakarta, mulai 21 Februari.
Ketua Umum Pemuda Tani, G. Budisatrio Djiwandono mengakui usia rata-rata petani Indonesia saat ini berada di kisaran 50 tahun.
Artinya usia petani saat ini sudah tergolong lanjut, sehingga peremajaan petani menurutnya mendesak untuk dilakukan.
Hal ini disampaikan Budi Djiwandono dalam pembukaan Sekolah Tani Nasional 2025 dihadapan ratusan peserta dari seluruh Indonesia.
Pihaknya menyebut upaya peremajaan dengan mendorong dan memfasilitasi para pemuda untuk merambah bidang pertanian sudah banyak dilakukan oleh Pemuda Tani.
Namun begitu, upaya lebih masif wajib dilakukan. Pihaknya berharap dengan banyaknya petani muda yang syarat dengan teknologi terbarukan bisa mempercepat program swasembada pangan yang digagas Presiden Prabowo.
Pemuda Tani yang saat ini memiliki ribuan anggota yang tersebar di seluruh Indonesia tengah berusaha menarik para pemuda untuk terjun di dunia pertanian.
Seperti halnya Sekolah Tani Nasional, program ini ditujukan untuk kederisasi berjenjang. Selain itu juga sebagai media berdiskusi dan bertukar pikiran yang nantinya bisa diterapkan di daerah masing-masing.
"Setelah pulang nanti, saya meminta agar semua kader bisa memahami masalah di daerah masing-masing, lalu bisa memberikan solusinya," ungkap Budi Djiwandono.

Budi mengakui tidak mudah mewujudkan Indonesia swasembada pangan, namun begitu pihaknya yakin hal itu bisa diraih dengan kepesertaan pemuda yang optimal.
"Bahkan kita ditarget untuk bisa menjadi lumbung pangan dunia," tegasnya.