Berita
Perbedaan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup dengan Terbuka Jelang Sidang Putusan MK
Sedangkan sistem pemilu proporsional terbuka adalah pemilih dapat memilih daftar nama calon legislatif langsung di kertas atau surat suara.
Menurut Dani, kelebihan dari sistem proporsional terbuka adalah hubungan yang lebih dekat antara pemilih dengan caleg yang dipilih, aspirasi pemilih sebagai penentu dibandingkan sistem tertutup yang lebih ditentukan oleh elit partai.
Jika melansir dari peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Nurida Maulidia Rahma berdasarkan dari ulasannya yang terbit di Jurnal Penelitian Politik, Volume 19 No.1 Juni 2022 tentang buku Evaluasi Sistem Pemilu di Indonesia 1955-2019: Sebuah Perspektif Pluralisme Hukum oleh Muhammad Nizar Kherid, berikut adalah pro kontra sistem pemilu proporsional tertutup dengan terbuka.
Sistem Pemilu Proporsional Tertutup:
a. Kelebihan:
- Menekan politik uang dan korupsi politik - Partai politik sebagai kekuatan gagasan - Menguatkan tanggung jawab parpol - Mudah menilai kinerja parpolb. Kekurangan:
- Mengandalkan oligarki dan nepotisme - Tidak ada kedekatan dengan calon pemilih - Calon kurang aspiratif - Pendidikan politik berkurangSistem Pemilu Proporsional Terbuka:
a. Kelebihan:
- Legitimasi kuat, calon lebih dekat pemilih - Menghapus nepotisme - Menguatkan sistem perwakilan di DPRb. Kekurangan:
- Ongkos politik tinggi, korupsi kolusi menjadi sistematis - Kontestasi politik jadi liar - Tidak ada standar kualifikasi pencalonan - Parpol minim gagasan