HARIANE – Jelang puncak haji 2025, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi berupaya menggabungkan jemaah yang terpisah dari pasangannya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Hilman Latief, telah berkoordinasi dengan sektor-sektor jemaah haji di Makkah.
Nantinya, data jemaah haji yang berpasangan akan disampaikan ke syarikah untuk ditindaklanjuti. Diharapkan, pasangan yang sempat terpisah ini dapat kembali bersama saat menjalankan ibadah pada puncak haji 2025.
Kemenag Upayakan Jemaah Bisa Bersama Pasangannya saat Puncak Haji 2025
Meski ada kemungkinan jemaah berpasangan dapat ditempatkan berdekatan, penggabungan ini tidak berarti mereka akan berada dalam satu tenda yang sama.
“Misalnya untuk suami istri, mereka bisa digabung kembali, tapi tetap di tenda yang terpisah. Karena tenda laki-laki dan perempuan memang dipisahkan, seperti halnya di hotel,” jelas Hilman.
Hilman menambahkan bahwa penggabungan ini berupa penempatan di tenda yang berdekatan atau berada dalam maktab yang sama.
Dengan tenda yang berdekatan, jemaah haji yang berstatus sebagai suami istri dapat melaksanakan ibadah pada puncak haji 1446 H secara lebih nyaman dan terkoordinasi.
“Misalnya suami istri, mereka bisa keluar tenda bersama saat cuaca tidak panas, atau ketika melempar jumrah, mereka bisa berangkat bersama,” imbuhnya.
Upaya penggabungan ini akan dilakukan dalam tiga hari ke depan, mencakup pasangan suami istri, pendamping lansia, serta anak kandung dan orang tuanya.
“Ini untuk memudahkan mereka dalam menunaikan ibadah di Armuzna,” pungkas Hilman.
Seperti diberitakan sebelumnya, puncak haji 2025 akan berlangsung mulai 4 Juni, saat jemaah diberangkatkan ke Arafah untuk wukuf keesokan harinya.****