Berita
Pneumonia Misterius Merebak di China dan Eropa, Berikut Peringatan Waspada Kemenkes
HARIANE - Kasus pneumonia misterius merebak di China yang menyerang anak-anak baru-baru ini juga ditemukan di Eropa.
Negara kincir angin, Belanda menjadi negara kedua yang melaporkan wabah serupa setelah China.
Seperti diwartakan The Messenger, Institut Penelitian Layanan Kesehatan Belanda (NIVEL) yakni sebuah lembaga penelitian di Utrecht, melaporkan bahwa 80 dari setiap 100.000 anak berusia antara 5 dan 14 tahun menderita pneumonia pada minggu lalu.
Ini merupakan wabah pneumonia terbesar yang pernah dicatat oleh NIVEL dalam beberapa tahun terakhir.
Sebelumnya, peningkatan kasus pneumonia misterius di China telah menimbulkan kekhawatiran.
Laporan pertama pada minggu lalu mengungkapkan bahwa rumah sakit anak-anak di Beijing dan provinsi Liaoning dipenuhi oleh anak-anak yang datang dengan penyakit tersebut.
Sementara itu, Pejabat China mengatakan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa tidak ada patogen baru yang terdeteksi dalam wabah tersebut.
Terkait dengan ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau agar masyarakat tidak panik menyusul penyebaran wabah pneumonia misterius ini.
“Masyarakat tetap tenang, jangan panik,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, dr. Imran Pambudi seperti dilansir dari laman Kemkes RI.
Menurut dr. Imran, pneumonia yang saat ini merebak di Tiongkok pada prinsipnya sama dengan pneumonia yang terjadi di masyarakat, yakni disebabkan oleh infeksi bakteri.
Hanya saja, berdasarkan laporan epidemiologi, kebanyakan kasus pneumonia di China ini disebabkan oleh mycoplasma pneumoniae.
Mycoplasma merupakan bakteri penyebab umum infeksi pernapasan (respiratory) sebelum COVID-19 yang memiliki masa inkubasi panjang.