Berita , D.I Yogyakarta , Ekbis
Produksi Briket Arang di Bantul. Hasil Kreasi Emak-emak Manfaatkan Sampah Batok Kelapa
HARIANE - Emak-emak di Padukuhan Basole, Kalurahan Poncosari, Kapanewon Srandakan terlibat dalam produksi briket arang di Bantul yang dibuat dari bahan daur ulang sampah.
Briket dibuat dari sampah yang tidak bernilai seperti batok kelapa hingga kulit kacang koro dan dimanfaatkan emak - emak ini untuk meraup cuan.
Briket arang diketahui sebagai bahan bakar alternatif yang dipergunakan untuk memasak atau pun memanggang makanan dengan beberapa kelebihan.
Produksi briket sendiri digagas oleh pemerintah desa setempat dalam bentuk Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang dikelola oleh emak-emak.
Bendahara Bumdes, Warsinah mengatakan pabrik briket di Bantul ini dengan memanfaatkan bank sampah yang mendapat bantuan dari Pertamina atau CSR untuk pembuatan briket.
"Bahan dasar kami yakni batok kelapa yang dikumpulkan warga setempat," ujar Warsinah kepada awak media.
Proses produksi briket arang dimulai usai sampah batok kelapa terkumpul kemudian diolah menjadi arang lalu digiling sampai halus seperti bubuk.
Selanjutnya, arang yang telah menjadi bubuk, akan melalui proses pencetakkan dengan ditaburi lem pada bubuk arang tersebut.
"Untuk proses produksi sendiri kurang dari satu jam atau sekitar 50 menit menjadi briket arang" ucap Warsinah.